topbella
Tampilkan postingan dengan label untukmu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label untukmu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 November 2014

Jagalah Pintu Surgamu !

Pernakah kita merenungkan bahwa semakin kita bertambah dewasa, orang tua kita pun semakin bertambah tua. Tangan dan wajah mereka semakin keriput, dan tubuhnya pun semakin lemah. Kita tak tahu berapa lama lagi kita dapat melihat wajah-wajah tulus itu. Wajah-wajah yang selalu berusaha tersenyum dalam letih, selalu memaafkan walau lisan ini sering mengeluarkan bentakan kasar untuk keduanya. Padahal boleh jadi tatkala kita menghamburkan uang di kampung orang, saat itu orang tua kita hendak membeli sesuatu akan tetapi terpaksa ditahan karena teringat akan biaya pendidikan sang anak yang tak murah. 

Tatkala kita sibuk untuk bersendagurau tanpa faidah dan tertawa ria, boleh jadi saat itu ibu kita sedang menitihkan air mata di bilik kamarnya, seraya bersimpuh di hadapan Rabbnya mengeluhkan betapa pahitnya hidup yang sedang ia jalani.


Saudariku... 
Mengapa kita begitu mudah untuk berlaku sangat ramah dan taat di hadapan para ustadzah, dosen maupun orang lain sementara di hadapan ibu, seketika kita berubah menjadi sosok yang seolah tidak memiliki rasa santun dan cinta kasih? 

Mengapa kita begitu pandai untuk berkata baik dan lembut kepada ikhwan yang baru saja kita kenal di jejaring sosial sedangkan kepada ibu sendiri perkataan kita begitu buruk dan kasar? 

Rasulullah shallallahu ‘alaih wa sallam bersabda yang artinya, 

“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau ingin maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah ia.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam hadits lain beliau juga bersabda, “Celaka, celaka, celaka!” Ada yang bertanya,”Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut, tetapi tidak membuatnya masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

Pernakah terhitung sudah berapa kali kita memeluk dan mencium sayang ibu kita? Berapa kali kita memijat tubuh yang mulai ringkih itu dalam sehari? Seringkah kita membuatkan secangkir teh ataupun susu tanpa harus diperintah? 
 
Jika engkau belum pernah melakukannya, maka lakukanlah mulai dari sekarang. Berikanlah baktimu sebaik mungkin. Biasakanlah untuk memijat atau sekedar membuat minuman untuk keduanya secara rutin tanpa harus diperintah terlebih dahulu. 

Diawal mungkin akan terasa canggung, bahkan mungkin kita akan sering mendengar perkataa seperti “Tumben, pasti lagi ada maunya”, “Ciee, tumben baik”. Itu biasa. Perkataan yang hanya perlu kita tanggapi dengan senyuman. Yakinlah seiring berjalannya waktu dan engkau yang terus membiasakannya maka hal tersebut akan menjadi biasa dan menjadi nilai plus bagimu sebagai seorang anak. Lakukanlah hal-hal terbaik mulai dari sekarang. Bahagiakanlah keduanya dengan akhlak mulia dan prestasi yang engkau raih.

Saudariku... 
Selagi mereka masih ada, tidakkah kita hendak membuat keduanya senantiasa tersenyum di usia tua? Sunnguh kita tak tahu kapan mereka akan pergi meninggalkan kita untuk selamanya bahkan boleh jadi kita mendahului mereka tanpa sempat berkata maaf dan menunjukan bakti yang terbaik sebagai seorang anak. Semoga Allah menjadikan kita wanita-wanita sholihah calon peghuni surga. Amiin.



Read More..

Jumat, 21 November 2014

Yuk, Bertamasya Sejenak ke Taman Syurga!




Yuk, Bertamasya Sejenak Ke Taman Syurga! Untuk daerah Yogyakarta, hadirilah kajian bersama Al Ustadz Dzulqarnain -hafidzahullah- yang insya Allah akan diadakan di Mesjid Pogung Raya Sleman pada tanggal 27 November 2014 mulai pukul ba'da ashar - selesai.

“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan petang hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Dan janganlah kamu mengikuti jalan orang yang telah Kami jadikan hatinya lalai dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaan mereka itu melampaui batas.” (Al Kahfi: 28)


مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscaya akan difahamkan tentang urusan agamanya.”

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambanya yang senantiasa merindukan surgaNya dan berjalan menujunya.... ^^
Read More..

Senin, 13 Oktober 2014

Teman yang Baik Adalah Ni'mat



Suatu kenikmatan yang sangat besar ialah tatkala engkau dikelilingi oleh pribadi-pribadi hebat dalam hidup. Orang-orang yang tidak menyuruhmu dengan lisan agar engkau semangat dan meraih sukses, namun dengan ucapan dan rangkaian kata-katanyalah yang mengobarkan api semangat dalam dirimu. Mereka tidak memerintahkanmu untuk berakhlak mulia, namun engkau dapat belajar bagaimana itu akhlak mulia dengan melihat gerak tubuhnya. Merekalah orang-orang hebat yang hanya dengan melihatnya saja dapat mengingatkan diri kepada Allah Ta'ala.


Apalah gunanya memiliki teman yang banyak namun membuat kita semakin lupa kepada Allah???
 Hanya memilki seorang teman namun senantiasa mengajak kita dalam kebaikan itu lebih baik daripada memiliki banyak teman yang populer namun membuat kita semakin jauh dari kebaikan 




Jazaakumullah khoyron kepada semua pribadi-pribadi hebat yang ada dalam hidupku… ^^
Read More..

Jumat, 02 Mei 2014

Uhibbuki Fillah

Kau...
Terlalu dalam menusukku
Terlalu perlahan hingga meninggalkan sakit yang mendalam

Kau...
Terlalu manis caramu
Ku tahu kau tak sadar
tak ada keinginan di hatimu
namun cukup membuatku terpelosok dalam

Kau...
Sekalipun menusukku berulang kali...
Sayangku takkan hilang
Rasaku takkan berpaling
Karena aku menyayangimu karenaNya
Jika bukan karenaNya, niscaya telah kutinggalkan engkau dari dulu


Dalam keheningan malam di ghurfah 3 juday 2, BB 2 akhwat

Read More..

Jumat, 31 Januari 2014

Surat Untuk Ayah


Ayah…
putrimu yang masih remaja kini telah tumbuh dewasa. Ia tidak lagi menjadi remaja yang berjalan tanpa arah.

Ayah…
Putri kecilmu yang manja kini telah mandiri. Ia tidak merendahkan diri dengan banyak meminta kepada manusia bahkan selalu berusaha melakukan pekerjaannya sendiri walaupun sukar dirasa.

Ayah…
Putrimu yang dulu masih terbata-bata membaca Kalamullah kini telah mampu membacanya. Bahkan, ia telah menghafalkannya. Sangat ingin ia memperdengarkan bacaannya kepadamu dan membuktikan bahwa bacaanya tidak kalah dengan bacaanmu. 

Ayah...
Aku merindukanmu…

Empat tahun berpisah namun kenapa rasa kehilangan itu baru dapat aku rasakan sekarang? 

Sangat bersemangat menuntut ilmu dan merasa dekat dengan-Nya membuatku merasa tidak membutuhkan perhatian manusia. Membuatku melupakan fithrohku sebagaimana gadis kebanyakan. 

Namun, kini aku tersadar bahwa aku hanyalah gadis biasa. Ada suatu masa dimana aku membutuhkan manusia untuk bersandar walaupun hal itu baru dapat aku rasakan sekarang. 

Kesibukan membuatku melupakan kesedihan yang seharusnya kurasakan. Membutku lupa, bahwa ternyata aku telah kehilangan sosok yang sangat memahamiku di bawah kolong langit, sosok yang selalu memberiku udzur tatkala orang-orang menyalahkan sikapku, sosok yang sering membuatku tersenyum tatkala aku bersedih, sosok tempatku bersandar dan berbagi kesah

Ayah... 
Aku merindukanmu…
Merindukan perlakuan yang tidak pernah lagi aku dapatkan setelah kepergianmu, rindu kasih sayang darimu, rindu kehangatan sikapmu, rindu untuk memelukmu dan menghirup wangi parfum kasturi milikmu

Ayah...
Kakak menjagaku dengan baik. Persis seperti yang dulu engkau katakan bahwa ia akan menjaga adik-adiknya jika kelak engkau telah tiada. Berada di sampingnya membuatku merasa melihatmu

Ayah, tunggu aku…
Tak lama lagi aku akan menyusulmu. Lihatlah perjuanganku ! seberapa besar aku berusaha agar kita dapat kembali berkumpul sebagaimana di dunia, menjadi anak sholihah agar dapat menunggumu di depan pintu Surga dan tak akan masuk sebelum kedua orang tuanya ikut masuk bersamanya. 

Ayah...
Maafkan aku yang tidak dapat membahagiakanmu dengan gelar tinggi di dunia sebagaimana seorang anak kebanyakan. Namun suatu saat aku akan membuatmu bangga dengan kado istimewa yang aku persiapkan untukmu di saat semua manusia berkumpul dan tertunduk kaku.

''Yaa Rabb... Kumpulkanlah aku dan keluargaku dalam kenikmatan abadi sebagaimana Engkau mempertemukan dan mengumpulkan kami di dunia di atas nikmat-Mu"
Read More..

Selasa, 31 Desember 2013

Berhentilah Besedih dan Tersenyumlah

Tersenyumlah… 
Jangan bersedih lagi. Engkau tampak begitu jelek jika sedang menangis. Tak akan ada seorang priapun yang akan mendekatimu jika melihat wajah jelekmu tatkala bersedih. Hei, bukankah engkau kuat? Sungguh engkau akan tampak lebih manis jika dengan senyum di wajahmu.

Berhentilah ! Jangan menitikkan air mata lagi. Allah memiliki cara tersendiri untuk kebahagiaanmu. Skenario yang indah telah tertulis untukmu. Allah tahu yang terbaik untukmu. Cukup jalani skenarioNya dengan baik maka kebahagiaan akan datang suatu hari nanti.

Tahukah engkau, terkadang kita menganggap bahwa garis hidup kita begitu suram dan sangat buruk bila dibanding wajah-wajah ceria wanita seusiamu. Namun tahukah engkau, bahwa itu merupakan pemikiran yang salah. Ternyata takdirmu tidaklah seburuk yang engkau pikirkan. Engkau bukanlah wanita dengan takdir terburuk. Sekarang bukalah pikiranmu. Analogikan garis kehudupanmu dengan kisah berikut.

Suatu ketika seorang ibu sedang berkutat dengan kain dan benang sulamannya di atas kursi dengan kacamata menghiasi wajahnya. Tiba-tiba sang anak yang belum masuk usia PAUD menghentikan aktivitas bermainnya lalu datang menghampiri sang ibu dengan alis berkerut. Dengan wajah polos dan menggemaskannya ia bertanya

Anak      :  “ ibu sedang apa?”
Ibu  : “Ibu sedang menyulam anakku sayang.” Sembari menyunggingkan senyum tulusnya
Anak     :  “menyulam ? menyulam apa ? tidaklah aku melihat kecuali sekumpulan benang ruwet. Tidak ada gambar yang indah sama sekali.”
Sang ibu hanya tersenyum lalu menatap sang bocah dengan tatapan teduhnya seraya berkata : “Bermainlah nak. Lanjutkalah permainanmu. Nanti, kalau ibu telah selesai mengerjakannya, ibu akan memanggilmu.” Sang bocah akhirnya kembali bermain dan mengabaikan keheranannya. Ibunya yang melihat bocah mungilnya bingung hanya tersenyum sembari melanjutkan sulamannya. Tak lama kemudian, sang ibu tersenyum melihat hasil sulamannya yang telah selesai. Iapun memanggil putri kecilnya untuk memperlihatkan hasil sulaman yang tadi terlihat begitu berantakan dengan kumpulan benang yang ruwet dari arah bawah. Ketika sang anak datang, sang ibu lekas mendudukkan putri mungilnya di atas pangkuannya. Alangkah terkejutnya sang anak melihat apa yang diperlihatkan oleh sang ibu. Bagaimana tidak, kumpulan benang ruwet yang tadi ia lihat dari bawah tatkala ibunya sedang menyulam, kini berubah menjadi pemandangan yang begitu indah. Sang ibupun mengecup pipi sang anak gemas dengan ekspresinya dan merasa puas karena hasil kerjanya telah selesai dengan baik.

*** 

Begitulah kita terhadap garis hidup kita. Kita bagaikan bocah kecil yang hanya dapat melihat sulaman kehidupan kita dari bawah. Tidaklah yang tampak kecuali takdir kehidupan yang ruwet padahal tanpa kita sadari, Allah sedang menyulam kebahagiaan yang indah untuk kita di atas ‘ArsNya. Terkadang kita merasa bahwa takdir Allah begitu tidak adil. Kita merasa bahwa masalah kita adalah masalah yang paling berat. Terkadang kitapun merasa bahwa kehidupan kita tak semulus dan seberuntung gadis yang lain. Yah, itulah anggapan kita. Anggapan seorang hamba yang buta akan skenario Sang Sutradara. Tahu apa kita tanpa ilmu? Namun satu hal yang harus kita yakini, ialah bahwa Allah memiliki caraNya tersendiri untuk kebahagiaan kita. Allah Maha Penyayang. Allah tahu setiap keinginan yang terbesit di hati kita. Allah tidak akan pernah membiarkan hambanya bersedih apalagi menitikan air mata disebabkan oleh suatu musibah kecuali PASTI ada hikmah di baliknya yang tidak ataupun belum kita ketahui. Saudariku, Ibu yang sangat mencintaimu tak akan tega melihatmu berlinang air mata. Ingatkah engkau, tatkala engkau berbicara dengan suara gemetar karena menahan tangisanmu, ibu yang di seberang sana juga ikut merasakan apa yang sedang engkau rasakan. Tatkala engkau menangis, ibupun akan menangis karena tidak tega melihat putrinya dalam kesedihan. Demikianpun sahabatmu. Dengan tampang iba, ia menatapmu, mendengar keluh kesahmu. Bahkan iapun ikut menitikan air mata bersamamu karena empati terhadap sahabat yang disayanginya. Lalu bagaimanakah dengan Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang ? Ketahuilah bahwa kasih sayang Allah jauh melebihi kasih sayang seorang ibu terhadap anak bayinya yang rela mati demi sang bayi. Allah Maha Penyayang. Allah Maha Mengetahui. Allah tahu yang terbaik untukmu sekalipun engkau menganggapnya buruk. Buruk dimatamu belum tentu buruk disisiNya bukan ?

 وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ 
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Sekarang, berhentilah menitikan air mata. Tersenyumlah ! Karena kamu punya Allah,  dan segala kepahitan akan berbuah indah pada waktunya

^^
Read More..

Minggu, 15 Desember 2013

Diam Itu Emas


 "Jika engkau duduk bersama orang bodoh, maka diamlah. Jika engkau duduk bersama ulama maka diamlah. Sesungguhnya diammu di hadapan orang bodoh akan menambah kebijaksanaanmu dan diammu di hadapan ulama akan menambah ilmumu."

[Hasan al Basri]
Read More..

Jumat, 06 Desember 2013

Love Because اللهُ

Inilah sebuah rasa khusus untuk mereka yang menjadi bagian dalam lembar kehidupannya...
Boleh saja ia sedang berada dalam keramaian,
Boleh saja jasad berada di tengah-tengah saudari seiman,
namun hatinya terus saja bersama mereka.
Saudari yang selama ini menjadi penyemangat dalam perjalanannya...
Sungguh, jikalau ada ratusan bahkan ribuan akhwat yang datang kepadanya dan siap merangkulnya untuk berjalan bersama mereka dengan sepenuh hati, sementara di seberang jalan sana ada seorang akhwat yang sedang menunggu, niscaya kan ditinggalkannya ribuan akhwat tersebut dan berjalan menuju seorang akhwat di seberang jalan sana dan menggenggam erat tangannya menuju kampung halaman abadi. Sebab ia tahu, bahwa akhwat tersebutlah saudarinya yang sesungguhnya.
Saudari yang ia pilih bukan karena cantiknya, bukan karena harta dan nasabnya, dan bukan pula hanya karena kebaikannya

Namun karena MANHAJUL HAQ ia memilihnnya


Bantul, Januari 2012
Read More..

Minggu, 24 November 2013

Muhasabah

Wahai saudariku ! Hiasilah dirimu dengan akhlak mulia... 
Jagalah kehormatan dengan tidak berbicara yang tidak berfaidah, meminta dan banyak berkumpul dengan manusia...
akhwatsnoteRaja'bin Haiwah berkata : " Penuntut ilmu hadits wajib menghindar dari suka bermain, berbuat yang sia-sia dan bersikap merendahkan dalam majelis ilmu, seperti tertawa terbahak-bahak, membuat lelucon, dan selalu bersenda gurau ". Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : " Perbanyaklah mengingar penghancur kelezatan yakni al-maut"

Ketahuilah ! Seseorang yang senantiasa mengingat kematian akan sedikit bicaranya, baik kepribadiannya, sedikit tertawanya dan berlinang air matanya tatkala shalatnya. Wahai saudariku... Sungguh waktu terus berlalu dan waktu perjalananmu kan segera berhenti, maka perbekalan apakah yang telah engkau siapkan ??? Berazamlah ! Hari ini dan akan datang, harapkanlah ridhaNya semata sekalipun seluruh penduduk bumi menjahuimu teruslah istiqomah di atas jalanNya.  


Lainnya :
Hamba Allah

Read More..

Jumat, 04 Oktober 2013

Akulah Wanita Bahagia


Akulah wanita yang berbahagia 

Karena aku begitu berharga 

Tak perlu berlomba berhias diri dan mengumbar pesona 

Cantikku adalah taqwa 

Bukan bergaya menggoda

Keindahanku adalah akhlak mulia bukan busana terbuka

Keistimewaanku adalah kelemah-lembutan 

Cantikku tak akan pudar 

Karena itulah aku berbahagia 

.........
Read More..

Minggu, 23 Juni 2013

Dongkrak Semangat, Say No To Futur

Badan terasa lemas, aktivitas menyusut tak optimal, ibadah menurun drastis. Yah, Semua itu tidak lain malainkan karena rasa malas yang sedang membelenggu diri kita. Ada satu hal yang sering kali dilupakan oleh banyak orang sehingga menyebabkan ia tidak mampu memanage dirinya sendiri dengan baik yakni pengetahauan akan diri sendiri. Saudariku, ketahuilah ! Diri kita adalah milik kita dan kitalah yang mengendalikan, bukan orang lain !
So, mau BETE, futur ataupun semangat semua ada di tangan kita dan kita lah yang menentukan. Walapun beribu-ribu orang memberi kita motivasi untuk semangat akan tetapi jika diri kita tidak mengambil langkah tegas untuk bangkit, maka semua akan sia-sia. Maka ketika hati mulai tergerak untuk berubah dan bangkit dari keterjatuhan, segeralah menyeimbanginya dengan action. Tidak dengan harapan dan angan-angan. Ketahuailah, segala sesuatu itu memiliki titik jenuh. Demikian pula masa semangat yang membuat kita selalu aktif dan mudah melakuakan berbagai amal ibadah, dimana ada suatu saat kita akan berada pada titik jenuh. Namun akankah kita rela jika terus berada dalam belenggu kemalasan?? Simaklah perkataan dua Ulama – rahimahumallah – berikut ini :

“Setiap amal perbuatan mempunyai masa-masa semangat dan setiap ada masa semangat akan datang masa malas. Maka barangsiapa yang pada saat malasnya masih berada dalam koridor tuntunanku, sungguh ia telah mendapatkan petunjuk dan barang siapa pada saat malasnya keluar dari hal tersebut maka sungguh ia telah binasa” (Al Albani -rahimahullah- dalam kitab Dhilalil Jannah Fii Tahriijissunnah)
Ibnu Qayyim -rahimahullah- berkata (artinya) : “ Kemuliaan itu identik dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, kebahagiaan itu tidak mungkin bisa diraih kecuali melalui jembatan kesukaran dan perjalanan untuk menggapainya tidaklah bisa ditempuh malainkan dengan menggunakan bahtera kesungguhan dan keseriusan”

Saudariku,, semoga Allah senantiasa merahmatimu... Jangan pernah engkau mengatakan bahwa engkau merupakan seorang perncari kemuliaan jika jalan sukar menuju kemuliaan tersebut enggan untuk engkau lalui....

 Wallahu a’lamu bish shawaab

Baca Juga  :
serf/>> rest a while<</ Saatnya Menata Hati
Read More..

Minggu, 19 Mei 2013

Status Terlarang

Ketahuilah bahwasanya salah satu perkara yang akan menjatuhkan kita kejurang perzinahan adalah  " pacaran". Padahal Allah Ta'ala berfirman yang artinya : “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32).
Saudariku.... zina bukan saja engkau berhubungan suami istri, namun pandanganmu kepada yang bukan mahram adalah zina. Ingatkah engkau hadits ini...
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang artinya :

"Telah ditulis bagi setiap bani Adam, bagian dari zina. Pasti dia akan melakukannya. Kedua mata, zinanya adalah memandang. Kedua telinga, zinanya adalah mendengar. Lidah (lisan), zinanya adalah berbicara. Tangan, zinanya adalah memegang. Kaki, zinanya melangkah sementara. Qalbu berkeinginan dan berangan-angan maka kemaluanlah yg membenarkan (merealisasikan) hal itu atau mendustakannya." (HR. Al- Bukhori [5889] dari Ibnu Abbas dan Muslim [2657]) 

Wahai saudariku...

Tinggalkanlah status terlarang dan gapailah kemuliaan...

Jika engkau benar-benar mencintai seorang pemuda, mengagumi keshalihan dan ketampanannya, maka tahanlah... Simpan dan diamlah. Karena diammu adalah bukti cintamu kepadanya. Diammu akan menyelamatkannya dari kotoran hati.

Sebagaimana dirimu wahai saudariku fillah, bagaimanakah perasaanmu tatkala mengetahui ada seorang pemuda yang tertarik kepadamu? atau secara terang-terangan menyatakan ketertarikannya kepadamu? Engkau yang tadinya tidak menyimpan perasaan apapun mungkin saja akan berbunga-bunga. Apalagi jika ternyata sang pemuda memiliki rupa yang tampan. Padahal, pemuda yang shalih , benar-benar berilmu dan mengamalkan ilmunya dengan benar, maka ia tidaklah mencari dan mendekati pintu zina yang akan mengotori hati dan jiwanya.

Jika ia benar-benar mencintaimu, maka lelaki shalih akan diam. Karena diamnya adalah bukti cintanya yang sesunguhnya. Sebab ia tak ingin mengotori hati wanita yang kelak akan dijadikan pendamping hidup dan permaisuri hatinya.

***
Read More..

Kamis, 25 April 2013

Petuah

Imam Asy Syafi'i -rahimahullah- berkata ( yang artinya ) :
" Barangsiapa yang ingin Allah membukakan hatinya atau meneranginya, maka hendaklah ia berkhalwat (menyendiri), sedikit makan, meninggalkan pergaulan dengan orang-orang bodoh,
dan membenci ahli ilmu yang tidak memiliki inshaf (sikap objektif) dan adab".

( Muqaddimah Al Majmu' Syarh Muhadzdzab )
Read More..

Jumat, 24 Agustus 2012

Mutiara Hikmah

Fudhail bin 'Iyadh rahimahullahu ta'ala berkata, "Bila kamu mampu menjadi orang yang tidak dikenal, maka lakukanlah. Sebab apa kerugianmu bila tidak dikenal?
Apa kerugianmu bila tidak dipuji? Dan apa kerugianmu bila kamu menjadi orang yang tercela di hadapan manusia, tetapi terpuji di hadapan Allah subhana wa ta'ala?"
Read More..

Selasa, 14 Agustus 2012

Saatnya Menata Hati

Dikala kita merasa kehidupan tidak sebagaimana yang kita harapkan maka sadarlah, bahwa apa yang berdampak pada diri kita tidaklah luput dari balasan dari apa yang telah kita perbuat. Baik maupun buruk apa yang kita alami merupakan hasil dari apa yang telah kita perbuat. Begitu banyak orang yang merasa bahwa dunia serasa kiamat tatkala sedang menghadapi suatu permasalahan yang dianggap besar. Padahal tanjakan dalam hidup bukanlah akhir dari perjalanan.

Jika kita renungi, sebenarnya besar maupun kecil masalah yang kita hadapi tergantung bagaimana sudut pandang dan cara kita dalam menyikapinya. Misal, tatkala kita mengambil sesendok bubuk brotowali kemudian kita masukan ke dalam mulut kita, apa yang akan kita rasakan? Tentu saja rasa pahit yang sangat. Lalu, apabila kita mengambil sesendok bubuk brotowali tersebut kemulian kita masukan ke dalam segelas air lalu kita meminumnya, apa yang akan kita rasakan? Tentu saja rasa yang masih pahit walaupun tidak sepahit yang pertama. Namun, apabila kita menumpahkan sebungkus bubuk brotowali dan mencampurkannya ke dalam sebuah telaga kemudian kita meneguk air tersebut, apa yang akan kita rasakan? Apakah masih akan terasa pahit? Tentu saja yang terasa hanyalah rasa segar air telaga yang tidak menyisakan rasa pahit bubuk brotowali tersebut. Demikianlah kita terhadap masalah kita. Bubuk brotowali tersebut merupakan pahitnya masalah kehidupan yang kita hadapi. Sedangkan wadah air tersebut merupakan hati kita. Tatkala hati kita tidak sehat dan sempit maka kita akan sangat sulit untuk menerima keadaan dan masalah yang sedang kita hadapi. Sebagaimana tatkala kita memasukan sesendok bubuk brotowali ke dalam segelas air. Namun tatkala kondisi hati kita sehat dan luas bak samudera, maka sebesar apapun masalah yang datang akan terlihat mudah yang dapat dijadikan pelajaran dalam hidup.

Wahai saudariku.... tatkala engkau merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang dapat engkau lakukan untuk mengatasinya. Perbaikilah hatimu. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan tersebut. Ketahuilah ! Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Qalbumu adalah tempat dimana engkau menampung segalanya. Maka janganlah engkau menjadikan hatimu sempit tanpa ruang! Jangan pula menjadikannya seperti gelas ! Namun jadikanlah hatimu laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.

Yah, itulah hidup. Akan selalu dibumbui oleh beragam masalah. Namun, pandanglah masalah tersebut sebagai tantangan, bukan sebagai hambatan. Masalah adalah hakikat diri dan motivasi. Sebab masalahlah yang akan membuat kita berkembang. Bayangkan saja jika tidak ada masalah dalam hidup kita, maka bagaimana kita akan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh? Bahkan boleh jadi kita akan tumbuh sebagai sosok yang acu tak acuh dan tidak memiliki kepekaan terhadap lingkungan sosial kita. Oleh sebab itu, pandanglah masalah sebagai tantangan. Tantangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik menuju kehidupan yang lebih baik.

Wallahu a'lamu bish shawaab
Read More..

Jadilah yang Asing

Ibnu Mas'ud radhillahu ta'ala 'anhu berkata: “Jadilah kalian sebagai sumber mata air ilmu, lampu-lampu (cahaya) petunjuk, yang menetap di rumah-rumah, pelita di waktu malam yang hatinya selalu baru, dan yang kusut pakaiannya. (Jadilah kalian)
orang yang dikenal oleh penduduk langit, tetapi tersembunyi dari penduduk bumi.”
Read More..

Jumat, 02 September 2011

Bangkitlah Wahai Saudariku... { Inni Uhibbuki Fillah }

Seringkali kita perlu menangis agar kita dapat memahami bahwa hidup ini bukan sekedar untuk tertawa....
Terkadang pula kita perlu tertawa agar dapat memahami betapa mahalnya nilai air mata..

Saudariku, jika saat ini engkau merasakan betapa gelapnya disekelilingmu, maka tidakkah engkau curiga bahwa engkau merupakan penerang bagi mereka??
Jadilah berlian ditengah-tengah kotoran, sebab berlian ditengah-tengah berlian merupakan hal biasa. Namun berlian ditengah-tengah kotoran merupakan hal yang luar biasa.

Tinggalkanlah segala keluh dan mulailah bersinar...
Adapun jika engkau masih merasa sulit untuk itu, tetaplah tersenyum dan janganlah bersedih sebab setidaknya engkau telah mampu untuk menjadi penerang bagi dirimu sendiri. Yakinlah bahwa qaddarullah itu indah dan akan indah pada waktunya. Ujian yang menerpamu tidaklah lain merupakan ujian yang hendak membuktikan seberapa besarkah kesungguhanmu dalam menghadapinya. Jika engkau bersungguh-sungguh maka engkau tak akan berputus asa dan Allah pasti akan mendatangkan pertolonganNya. Yakinlah janji Allah itu haq.

Bukankah dalam setiap kesulitan ada kemudahan?? Maka kokohkanlah langkahmu. Sungguh kita tak pernah tahu ada apa dibalik skenario ini, namun yang harus kita yakini ialah bahwa selalu ada pelajaran dan hikmah pada setiap episode kehidupan kita. Simaklah untaian kata berikut....

Orang yang beriman selalu punya cara tersendiri untuk menata hatinya,
Meski berlawanan dengan apa yang ia terima dalam kehidupan.
Saat mendapat musibah, air matanya mungkin menetes, namun hatinya terilhami untuk meyakini bahwa apa yang diberikan Allah padanya pastilah yang terbaik baginya.
Fisiknya mungkin lelah, pikirnya mungkin penat, namun tidak dengan hatinya yang terus yakin bahwa apabila ia sedang diuji oleh Allah itu adalah tanda bahwa Allah masih sayang kepadanya.


Apakah engkau masih ingat kata-kata indah itu?? Seuntaian kata motivasi yang pernah engkau kirim 2 tahun lalu tatkala diri ini sedang dirundung gelisah dan sedih. Pesan singkat yang 2 tahun lalu engkau kirim itu masih tersimpan rapi dalam pesan tersimpan phone seluler yang aku gunakan. 
 
Aku merindukan sosokmu yang dulu...
Engkau yang memandang bahwa dunia ini hanyalah sebuah tempat persinggahan semata, engkau yang begitu istiqomah dengan hijabmu, engkau yang selalu merindukan kampung halaman kita, engkau yang lemah-lembut dan menjaga adab, engkau yang pantang untuk ikhtilat, engkau yang pemalu tatkala berhadapan ataupun berbicara dengan seorang ikhwan, dimanakah sosokmu yang dulu?? Sosokmu yang aku kenal 2 tahun lalu.

Sadar atau tidak, namun ketehuilah bahwa apa yang menimpamu saat ini merupakan akibat dari pilihan yang engkau putuskan dimasa lalu. Sedih, keterpurukan, kegelisahan hingga bahagiamu hari ini merupakan pilihan yang telah engkau ambil. Namun bukan berarti kita selamanya harus berdiam dalam keterjatuhan ! Masih ada pilihan yang tersedia dan akan selalu ada pilihan dalam hidup. Tergantung kita, apakah ingin bangkit dari keterjatuhan tersebut ataukah hanya meratapi diri dalam kemalangan. Tak ada kata terlambat, mulailah untuk bangkit dan jadilah muslimah yang bijak dalam menentukan pilihan.

Wahai saudariku, tersenyumlah ! Di sana ada Dzat yang sangat menyayangi dan mengabulkan permintaanmu. Berdo'alah padaNya. Dia selalu ada tatkala orang yang kau harapkan kehadirannya pergi meninggalkanmu. Dialah Dzat yang sangat menyayangimu tatkala orang yang engkau harapkan kasih sayang dan perhatiannya berpaling darimu. Sungguh Dia Maha Berterima Kasih dengan sedikit saja dari ketaatan yang engkau lakukan ditengah-tengah tumpukan maksiat yang hampir saja menjatuhimu.

Kini, biarkan aku membantumu mengumpulkan serpihan-serpihan semangat yang dulu ada... Izinkanlah aku menjadi penopang dalam keterjatuhanmu... Sambutlah uluran tanganku yaa ukhty fillah...

Marilah kembali berjalan bersama di atas al haq menuju kampung halaman tercint...
Read More..

Selasa, 16 Agustus 2011

If U Falling in Love

Kata Ibu....

" Jika engkau sedang jatuh cinta, maka jahuilah orang yang telah membuatmu jatuh cinta sejauh-jauhnya. Buatlah benteng yang tinggi nan kokoh agar ia tak dapat mengetahui perasaanmu yang sesungguhnya kepadanya. Maka janganlah mendekati orang yang telah membuatmu jatuh cinta ! Ambillah tabir yang paling gelap dan tebal agar ia tak dapat menjerumuskanmu ke dalam lembah kemaksiatan. "

Sebuah nasehat bagi siapa saja yang sedang terjatuh kedalam apa yang tidak patut baginya. Sebagai pengingat bahwa fitnah itu menyambar siapa saja yang sedang lemah. Dan semoga bermanfa'at bagi siapa saja yang sedang terhanyut dalam jalinan dan ikatan yang terlarang...
Read More..

Sabtu, 06 Agustus 2011

My Brother

Gajah banggain belalai,,
Prof banggain otak,,
Model banggain tampang,,
Bos banggain duit,,

Hmmmm

Aku banggain apa???

Tenagaku kalah ma gajah....
Otakku kaLah ma prof......
Tampang kalah ma model..
Duit kalah ma bos...

So??? Hmmm

Tapi ada yang bisa aku banggain,,,
yaitu:


kakak...


Gajah g punya saudara ikhwah sepertiku....
Kakak juga Lebih berharga dari duit segudang....
Walau adik ga secantik modeL,
kakak tetap mau menerima aku apa adanya sebagai adik...
Aku punya kakak yang selalu mengajarkanku banyak haL yang tidak bisa diajarkan oleh prof...
Kakakku....

Uhibbuka fillah

(www.lebay.com)
hehe ~smile~
Read More..

Indahnya Saat Ini

Subhanalloh,,, tidak menyangka bisa keluar pondok untuk sementara waktu. Inilah yang dibutuhkan sejenak oleh jiwa ini. Selalu ada hikmah dari setiap musibah.
Hmm indahnya saat-saat ini. Begitu indah dan berharga. Menikmati pemandangan di tengah suasana pedesaan. Tanpa siapapun selain wanita wanita berpurda. Dari atas ketinggian dikelilingi oleh sawah dan sungai. Tanpa adanya suara kendaraan dan musik. Hanya ada suara murottal yang indah. Masya Alloh, akhwat kapan kita akan bersama seperti ini lagi? Berjalan dan menikmatinya bersama sebelum akhirnya salah seorang dari kita harus kembali pergi. Yaa Robb, selalu saja aku merasakan perpisahan dengan orang-orang yang aku sayangi, namun aku yakin qaddarullah itu indah. Akan terus tersenyum sebab pertemuan dijannahMulah yang menguatkanku. Amiin.

Pesanku untuk kalian, tetaplah istiqomah dijalan ini. Jangan berbelok. Jangan berputus asa dengan ujian sebab Ia yang Maha Pengasih hendak memuliakan kita. Hapuslah air mata.. Melihatlah kedepan. Semoga dapat terus bersabar. Segala yang menyesakkan dada dalam menuntut ilmu, merupakan perhiasan berharga yang mengiasi perjalananmu. Dengannya akan menguatkan dan semakin membuat kita merindukan jannahNya.
Akhwaaat...
Salah seorang dari kita harus pergi lagi. Telah banyak yang pergi, tanpa kalian pondok begitu sunyi. Sungguh aku akan merindukan kalian. Merindukan suasana saat-saat merindukan jannahNya,saat-saat sholat malam kita terhiasi dengan air mata,saat-saat salah seorang dari kita menjadi imam dan tertahan bacaannya karena tangisaannya saat membaca ayat-ayat al qur'an, saat-saat kita di iqob seharian. Saat-saat kita saling menguatkan ditengah-tengah kesulitan dan kesedihan. Saat-saat itu dan hari ini, kapan lagi? Semoga dapat terulang di al jannah. Allohumma amiin. Uhibbbukum fillah

Bagi yang hendak menjadi ummahat,semoga menjadi istri dan ibu sholihah perindu jannahNya. Didiklah anak-anak antunna dengan kasih sayang. Ummahat yang baik akan dapat mendidik anaknya dengan baik. Wallohu a'lam.


Semoga ukhuwah ini dapat terus terjalin hingga ke jannahNya
Read More..

About Me

Foto Saya
Akhwat's Note
Just an ordinary girl...
Lihat profil lengkapku