topbella

Jumat, 31 Januari 2014

Surat Untuk Ayah


Ayah…
putrimu yang masih remaja kini telah tumbuh dewasa. Ia tidak lagi menjadi remaja yang berjalan tanpa arah.

Ayah…
Putri kecilmu yang manja kini telah mandiri. Ia tidak merendahkan diri dengan banyak meminta kepada manusia bahkan selalu berusaha melakukan pekerjaannya sendiri walaupun sukar dirasa.

Ayah…
Putrimu yang dulu masih terbata-bata membaca Kalamullah kini telah mampu membacanya. Bahkan, ia telah menghafalkannya. Sangat ingin ia memperdengarkan bacaannya kepadamu dan membuktikan bahwa bacaanya tidak kalah dengan bacaanmu. 

Ayah...
Aku merindukanmu…

Empat tahun berpisah namun kenapa rasa kehilangan itu baru dapat aku rasakan sekarang? 

Sangat bersemangat menuntut ilmu dan merasa dekat dengan-Nya membuatku merasa tidak membutuhkan perhatian manusia. Membuatku melupakan fithrohku sebagaimana gadis kebanyakan. 

Namun, kini aku tersadar bahwa aku hanyalah gadis biasa. Ada suatu masa dimana aku membutuhkan manusia untuk bersandar walaupun hal itu baru dapat aku rasakan sekarang. 

Kesibukan membuatku melupakan kesedihan yang seharusnya kurasakan. Membutku lupa, bahwa ternyata aku telah kehilangan sosok yang sangat memahamiku di bawah kolong langit, sosok yang selalu memberiku udzur tatkala orang-orang menyalahkan sikapku, sosok yang sering membuatku tersenyum tatkala aku bersedih, sosok tempatku bersandar dan berbagi kesah

Ayah... 
Aku merindukanmu…
Merindukan perlakuan yang tidak pernah lagi aku dapatkan setelah kepergianmu, rindu kasih sayang darimu, rindu kehangatan sikapmu, rindu untuk memelukmu dan menghirup wangi parfum kasturi milikmu

Ayah...
Kakak menjagaku dengan baik. Persis seperti yang dulu engkau katakan bahwa ia akan menjaga adik-adiknya jika kelak engkau telah tiada. Berada di sampingnya membuatku merasa melihatmu

Ayah, tunggu aku…
Tak lama lagi aku akan menyusulmu. Lihatlah perjuanganku ! seberapa besar aku berusaha agar kita dapat kembali berkumpul sebagaimana di dunia, menjadi anak sholihah agar dapat menunggumu di depan pintu Surga dan tak akan masuk sebelum kedua orang tuanya ikut masuk bersamanya. 

Ayah...
Maafkan aku yang tidak dapat membahagiakanmu dengan gelar tinggi di dunia sebagaimana seorang anak kebanyakan. Namun suatu saat aku akan membuatmu bangga dengan kado istimewa yang aku persiapkan untukmu di saat semua manusia berkumpul dan tertunduk kaku.

''Yaa Rabb... Kumpulkanlah aku dan keluargaku dalam kenikmatan abadi sebagaimana Engkau mempertemukan dan mengumpulkan kami di dunia di atas nikmat-Mu"
Read More..

Jumat, 24 Januari 2014

It's Time To Rise !!!

Bangkitlah dan berhentilah bermain ! 
Lihatlah ! orang yang dulu berjalan jauh di belakangmu kini telah berjalan mendahuluimu 
Aduhai malangnya dirimu padahal tidaklah sekarang ia tampak lebih utama malainkan dikarenakan ia banyak belajar darimu

Salah satu hal yang menyedihkan ialah tatkala kita berhenti berjalan karena kepayahan yang sangat sementara orang yang berubah menjadi jauh lebih baik melalui kita terus berjalan mendahului kita
Read More..

Kamis, 23 Januari 2014

Akibat Satu Dinar yang Haram

Dalam Musnad Imam Ahmad dari Ibnu Umar -radhiyallahu 'anhuma-, diriwayatkan bahwa Rasulullah -shalallahu 'alaihi wassalaam-bersabda yang artinya, "Barang siapa membeli baju seharga sepuluh dirham yang di dalamnya terdapat satu dirham haram maka Allah Ta'ala tidak akan menerima shalatnya selama ia memakai baju itu."
Ibnu Umar -radhiyallahu 'anhu- lalu menutup telinganya dengan dua jarinya seraya berkata, "Tuli-lah kedua telingaku ini jika ini tidak benar-benar aku dengar dari Nabi -shalallahu 'alaihi wassalaam- yang telah mengatakannya."
Read More..

About Me

Foto Saya
Akhwat's Note
Just an ordinary girl...
Lihat profil lengkapku