topbella
Tampilkan postingan dengan label goresan hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label goresan hati. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Juni 2022

Tak Ada Kata Terlambat Untuk Kembali


Banyak hal yang sering terluput. Begitupun akhirat. Sering lupa, bahwa ternyata kita hanya singgah. Bukan Menetap. 

Tujuan yang benar bukanlah untuk menikmati manisnya dunia, tetapi mukim dan menikmati indahnya surga. 

Hanya sekedar menggunakan kacamata pribadi dalam memandang hidup bukanlah hal yang baik. Diri yang selalu sok tahu ternyata lupa, bahwa ada firman-Nya yang harusnya dijadikan pedoman. Bukan sebaliknya, tunduk pada hawa nafsu dan ilmu yang belum ada apa-apanya.

Pernah berada pada versi dimana hati selalu merasa rindu dan terpaut dengan-Nya membuat diri ingin merasakannya lagi... Dan lagi. 

Nyatanya sulit, ternyata butuh pegangan. Butuh sosok yang dapat terus mengingatkan. Walau dari kejahuan. 

Di titik ini semakin tersadar... 

Allah -yang Maha Agung- menghadirkan kita seorang diri, di dunia pun harus bisa berjalan sendiri, hingga saatnya tiba, kita akan kembali seorang diri. 


"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” 
(QS. Al Ankabut : 69)


Hai diri yang sering lalai... 

Teruslah berjalan.

Tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki, sekalipun rasanya sudah tersesat jauh. 

Asal ingin kembali, pasti Allah memberi jalan. Itu janji Allah. 

Silahkan, nyalakan pelitamu sendiri... 

Sebaik-baik peneman adalah Allah. Dan sebaik-baik pemberi cahaya jalan ialah Dia. 

Semoga Allah Ta'ala ridha untuk membimbing diri yang hina untuk mencapai surga-Nya. 

“Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia mereka tidak mengetahuinya.”⁣



Raha, 
Selepas tahfidz


Read More..

Kamis, 29 Juli 2021

Hai Diri... Terima Kasih Telah Bertahan Sejauh Ini


Terkadang kita perlu sesekali membuka lembar nostalgia untuk sekedar menghibur hati yang sedang lelah... 

Sekedar meningkatkan rasa syukur, bahwa ternyata banyak kisah manis, indah, dan berharga yang pernah dilalui di masa silam...

Sesekali, katakanlah pada diri... 

"Tak masalah untuk beristirahat dan berhenti sejenak saat ini. Mungkin engkau lelah. Terima kasih telah berjuang dan bertahan sejauh ini".
Read More..

Rabu, 07 Juli 2021

Sesayang dan Secinta Apapun Seseorang Kepadamu, Dia Juga Punya Hati yang Harus Dijaga

Dulu selalu menuntut agar orang terdekat menerima segala burukku. Sempat berpikir, jika bukan kepada mereka aku bisa mengeluh, marah, menangis, sedih dan menunjukan "inilah aku" tanpa ada rasa tidak enakan, maka kepada siapa lagi??? 

Tapi pada akhirnya aku tersadar, "Mereka juga manusia yang punya hati dan batas kesabaran. Jika mereka yang harus selalu mengikuti keinginanmu, maka bagaimana dengan diri mereka sendiri?" 

Dulu, karena adik super dewasa dan bijak, jadi suka manja sama adik sendiri. Sungguh berbanding terbalik dari peran seorang kakak yang seharusnya >_<. 

Sampai pada satu kejadian Allah menyadarkanku... 
Sedewasa apapun dia, dia juga butuh sosok yang bisa dijadikan tempat bersandar, tempat berbagi rasa dan keluh kesah. Jika bukan kepada kakak kandungnya sendiri, maka pada siapa lagi? Jangan sampai dia mencari figur yang hilang kepada orang lain.


Pada akhirnya kita harus sadar, bahwa hidup juga tentang bagaimana saling memahami. Jika orang lain mampu kita berikan layanan dan perlakuan yang baik sepanjang waktu, maka kenapa tidak untuk orang terdekat yang kita sayang? 

Hidup juga tentang pengorbanan. 

Lelah? 

Capek sabar mulu? 

Baik mulu? 

Memang. Karena hidup memang untuk berjuang, berkorban, dan melakukan hal-hal terbaik yang kita bisa. Jika ingin senang-senang, tunggu nanti. Di akhirat. Semua pengorbanan, kesabaran, dan rindumu akan sesuatu yang tertahan akan terbalas kok. Tidak sekarang, tapi nanti. Tidak ada satupun yang akan Allah sia-siakan atas apa yang telah dilakukan. Intinya, jangan perlakukan orang sesuka hati. Jangan egois. Sesayang dan secinta apapun seseorang kepadamu, dia juga punya hati yang harus dijaga dan dihargai.
Read More..

Selasa, 29 September 2020

Dunia




Dunia... 

Seringkali menggiurkan, tapi juga menakutkan disaat yang sama... 

Mungkin bukan lelah, karena nyatanya lalai lebih dominan dibanding istiqomah di jalanNya...

Ya, ini bukan lelah... 
 
Ini rasa takut... 
 
Takut kehilangan kesenangan... 

Takut tak kuat menahan sakit, hingga akhirnya gagal sebelum berlabuh... 
 
Apapun itu... 
 
Semoga Allah -عز وجل - mengistiqomahkan kita hingga penghujung jalan...
 




Read More..

Minggu, 06 September 2020

Cerita yang Tak Pernah Usai, Jika Itu Tentangmu

Yogyakarta, 6 September 2020...

 

Apa kabar? 

Malam di kota ini semakin larut. Sepi, tapi tidak dengan suasana hati yang sedang bergemuruh. Sejenak menyesapi berbagai rasa yang selama ini selalu hadir namun sesaat. 

Rindu. Hanya kata itu yang mampu mewakili seluruh rasa yang bersemayam tanpa permisi. Satu-satunya rasa yang kuizinkan tinggal tanpa ada niatan mengabaikan. Tanpa harus ditepis, ataupun dimusnahkan kehadirannya. 

Rasa ini selalu berhasil membuatku berbicara tentangmu, lagi… dan lagi. 

Denganmu, aku belajar apa itu cinta sejati. Bukan hanya cinta, tapi juga rindu. Satu rasa yang tak pernah menyakiti jika itu tentangmu. 

Denganmu aku tersadar, bahwa bukan cinta sesungguhnya jika tak mendoakan, tak berjuang, ataupun berusaha agar orang yang dicintai mendapatkan sesuatu yang terbaik. 

Jika dahulu engkau yang selalu berjuang untukku, kini… izinkan aku yang berjuang untukmu. Izinkan aku merasakan sakit untukmu. Sakit yang dapat membuatmu damai dalam sunyi. Biar kurasakan. Semoga aku kuat…

Aku rindu… 
Allah Tahu, seberapa sering aku membisikikkan kata itu. Menyebutmu dalam doa. Berharap agar engkau mendapatkan tempat yang baik disana. 
 
Selalu menyebut semua kebaikan dan berbagai perubahan yang aku lakukan karenamu atas izin Allah. Itu salah satu cara yang aku lakukan, agar pahala tak pernah putus untukmu. Selalu kubisikan padaNya, bahwa aku mengetahui dan melakukan kebaikan A, B, dan C itu melaluimu… Ku katakan tanpa bosan… Selalu. 
 
Dalam hening aku merenung… 
Akankah kita bertemu kembali? Mengulang berbagai moment indah saat bersama? Saat yang tak akan pernah aku lupa ialah, saat memeluk dan mencium aroma parfum milikmu. Bahkan saat engkau dalam keadaan menyetir, yang menjadi kegemaranku adalah merangkul lehermu dari kursi belakang seraya mendalami aroma bahumu yang tertutupi oleh baju kaos yang engkau gunakan. 
 
Mengingat hal itu, aku kembali tersenyum. Banyak senyuman yang disertai air mata saat aku menulis ini. Indah, tanpa ada rasa sakit… 
 
Dulu, kita sering berpergian bersama. Saat kecil hingga SMP, aku yang paling sering engkau ajak safar berdua ke kampung halaman, Pare-Pare. Hampir setiap tahun engkau mengajakku. Hanya kita berdua… 
 
Kebiasaanku untuk ikut kemanapun engkau pergi tak pernah hilang. Hingga masuk masa putih abu-abu juga masih sama, aku selalu suka mengekori kemana kakimu melangkah. 
 
Terimakasih atas semua perhatian, kasih sayang, kelembutan, dan berbagai perlakuan manis yang selalu engkau berikan padaku sejak kecil hingga dewasa. 
 
Aku sangat bersyukur Allah pernah menitipkanku kepadamu. Allah menjagaku dengan baik melaluimu… 
 
Terima kasih telah meninggalkan cerita yang baik untuk dikenang. Engkau bukan sosok yang sempurnah, tapi engkau selalu tau bagaimana cara mendidik dan memberi hukuman tanpa harus meninggalkan bekas, hingga yang aku tahu tentangmu segalanya merupakan hal yang baik. Izinkan aku sekali lagi mengatakan 
 
RINDU. 
 
Aku merindukanmu sebagai sosok yang paling menyayangi dan memahamiku di bawah kolong langit. Sosok yang selalu paham tanpa aku harus bercerita panjang lebar. Mungkin aku kehilangan itu, tapi aku yakin suatu saat Allah akan menggantinya...
 

 
-Your baby girl-
Read More..

Kamis, 02 Januari 2020

Sepenggal Rindu

Rindu...

Setelah sekian lama, akhirnya kembali merasakan bagaimana rasanya benar-benar rindu pada seseorang...

Saat namanya selalu ada dalam setiap do'a, dan air mata tak pernah sanggup tertahan saat menyebutkan namanya dihadapan Ar Rahman...

Biar kutitipkan engkau kepada para Malaikat dan sebaik-baik Penjaga agar tak ada satupun makhluk di dunia ini yang mampu menyakiti dan mengganggu senyummu...


Dahulu aku lupa rasanya rindu. Sudah sangat lama rasanya tak pernah rindu kepada seseorang. Rindu yang berkepanjangan, bukan hanya datang sepintas lalu pergi. Ini beda. Ada rindu dan khawatir disaat yang sama. Berharap ia akan selalu baik-baik saja dan tak ada satu makhlukpun yang bisa mengganggunya.

Sekarang aku tau bagaimana rasanya rindu kampung halaman, rindu pulang, rindu bertemu orang tua sebagaimana orang kebanyakan. Lima bulan lalu sebelum melanjutkan studiku aku pernah bilang, "Aku senang merantau. Bahkan nanti ingin tinggal jauh dari kampung halaman". Mendengar itu, adikku sedikit kaget. Disaat kebanyakan orang tak ingin jauh dari keluarga aku malah sebaliknya. 

Bertahun-tahun aku terbiasa merantau, pulang setahun sekali, bahkan pernah saat idul fitri tak pulang karena ingin fokus pada target dan cari pengalaman baru. Tak masalah bagiku, aku tak begitu rindu. Cukup do'a, curhat pada Allah dan selesai. 

Tapi sekarang berbeda...
Yaa... Sekarang aku rindu. Sangat rindu, bahkan bisa menangis sedih karena rindu. Rindu ini awet, sejak empat bulan lalu dan tak hilang. Ini rindu keduaku kepada seseorang. Rindu yang selalu kubawa dalam do'a. Biar kuabadikan di sini, bahwa aku pernah rindu dan hanya akan tenang setelah berdo'a diiringi tangis pengharapan bahwa Allah akan selalu menjaganya.



Miss you mah.. 🌹





Semarang, 2 Januari 2020
Read More..

Rabu, 24 April 2019

Mengapa Aku Tidak Pernah Pacaran? (2)

Tidak fit berhari-hari membuatku jadi ingat DIA…

Orang yang dulu selalu menyuapiku saat sakit… Bahkan terkadang menggendongku saat aku malas jalan…
Orang yang dulu selalu bertanya, “ingin apa?” seraya memelukku bahkan seringkali disertai ciuman sayang dan akupun marah…
Ya, marah karena saat itu aku merasa sudah mulai dewasa, sudah SMA dan tidak mau diperlakukan seperti anak kecil lagi… 

DIA…
Orang yang selalu datang ke kamarku membawa toples cemilan sambil menemaniku belajar dan  mengelus lembut rambutku…
Saat aku tidak suka akan sesuatu, DIAlah orang pertama yang akan tahu tanpa aku ucapkan terlebih dulu…

Orang yang dulu selalu memberiku motivasi melalui kisah-kisah inspiratifnya dan mengajarkanku banyak hal secara detail tanpa lelah...

DIA...
Orang yang kurasa paling menyayangiku dibawah kolong langit... Hingga setelah dimarah pun beberapa menit kemudian aku akan datang meminta maaf dan duduk manja dipangkuannya seolah tak pernah terjadi apa-apa... 

Orang yang sangat sering kuekori kemanapun hendak pergi, bahkan hingga aku SMA. Saat pergi ke rumah teman untuk urusan kerjaanpun aku ikut, dan beliau tidak keberatan sama sekali ^_^

Kalau ditanya kenapa dulu aku tidak pernah pacaran, sekarang aku tau jawabannya…
“Karena aku telah mendapat kasih sayang, perhatian, serta perlakuan yang begitu besar dan baik dari seorang laki-laki hingga merasa tak membutuhkannya lagi dari laki-laki lain”


I LOVE YOU…

I love you, my lovely daddy…

One thing I’ve learned such an early age is…
Sebenarnya yang membuat kita merasa “saya adalah orang yang paling bahagia” bukanlah uang, bukan jabatan, bukan prestasi… Akan tetapi “perasaan” DICINTAI yang dalam, perhatian yang terasa berlimpah, rasa kasih sayang dan selalu diutamakan.
Saat kita merasa kurang bahagia dan selalu kurang, itu mungkin karena kita kurang bersyukur dan “tidak merasa” ada kasih sayang yang besar dan selalu diutamakan dari orang-orang disekitar kita. Maka cobalah untuk merasakan cinta dan kasih sayang mereka…


The last, thank you Allah…

Terimakasih pernah membuatku merasakannya...
Segala puji bagiMu yang senantiasa menggerakkan hati orang-orang disekelilingku untuk mencintai dan menyayangiku… karena aku tahu, bahwa Engkaulah yang menggerakkan hati mereka, BUKAN karena aku yang baik.
Read More..

Selasa, 24 Juli 2018

Janganlah Menjadi Wanita yang Mudah Didapat dan Dilihat Dimana-Mana

Dan jadilah wanita layaknya mutiara yang terjaga

Tak tersentuh kecuali oleh pemiliknya...

Ia cantik dan rupawan,
tapi ia tau kepada siapa saja kecantikannya
dapat ia perlihatkan...

Suaranya lembut, indah, tak pernah menyakiti dalam
bertutur...

Bercengkrama dengannya selalu menyenagkan,
akan tetapi tak sembarang pria bisa merasakan...

Ia cerdas dan berpendidikan,
berdiskusi dengannya selalu menyenangkan

Ia layaknya mutiara yang tersembunyi di dasar lautan

   Dan yang mendapatkannya, hanyalah "dia" yang mampu
   menahan napas lebih lama dari sesaknya lautan terdalam


Read More..

Jumat, 13 Juli 2018

Waktunya Move On !

Jika kamu tidak diperjuangkan oleh orang yang kamu harapkan,
maka yakinlah, suatu saat kamu akan diperjuangkan oleh
seseorang yang mengharapkanmu...

Tak perlu bersedih! karena waktumu begitu berharga untuk
menangisi seseorang yang bahkan tak pantas ditangisi...
Waktumu begitu berharga untuk memikirkan orang yang belum tentu juga memikirkanmu...

Dia yang menolak dan menyia-nyiakanmu, belum tentu lebih baik darimu...
Boleh jadi menurut Allah kamu adalah pribadi yang lebih baik darinya, hingga Allah menginginkanmu bertemu dengan orang yang lebih baik darinya...
Maka berprasangka baiklah terhadap segala ketetapanNya...

Kosongkan hatimu...
Penuhi dengan cintamu padaNya... 
Karena jika Allah mencintai seorang hamba, 
maka Allah akan memberikan segala yang terbaik untuknya...
Jauh lebih indah dari apa yang ia bayangkan

Kosongkan hatimu...
Biarkan cintamu kepada-Nya besemayam indah di sana

Kelak, yakinlah... 
Ia akan menghadirkan seseorang yang mencintaimu sepenuh hati, 
menerimamu dengan apa adanya...
Read More..

Jumat, 02 Desember 2016

Jika Yakin Allah Segalanya, Mengapa Mengharapkan yang Lain?

Rasanya ingin memulai dari awal lagi... 

Kembali belajar bersabar, menumbuhkan kecintaan dan kerinduan yang besar kepadaNya...

Rasanya ingin memulai dari awal lagi... 

Kembali menahan, tak takut merasakan sakit dan menjadikan akhirat benar-benar sebagai tujuan...

Rasanya lelah berjuang sendiri, seolah engkau terjatuh di dasar lubang dan membutuhkan seseorang untuk membantumu berdiri, kembali barjalan...

Ah... itulah dunia...

Harus terus bersabar bukan?
Harus terus mencoba walau berkali-kali gagal...

Jika engkau yakin Allah segalanya, mengapa harus menunggu seseorang untuk kembali memulai segalanya dari awal, berharap ia akan menjadi sandaran dan tempatmu berbagi rasa?

Jika cukup engkau dan Allah, mengapa mengaharapan yang lain?
Read More..

Minggu, 16 Oktober 2016

Mencintai Karena Allah

Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan menjaganya dari maksiat bukan? Dan tidakkah engkau sadar betapa Allah mencintaimu? Betapa Allah begitu menjagamu?

Engkau yang Ia titipkan kepada pasangan yang mengerti nilai-nilai Islam, engkau yang Ia tempatkan dilingkungan ma'had sejak kecil, engkau yang Ia jaga kepolosanmu hingga kini, engkau yang Ia berikan keistiqomahan hingga aku belum pernah melihat seseorang yang lebih istiqomah dibanding dirimu, engkau yang Ia jaga dari fitnah dengan segera menikahkanmu dengan seseorang yang juga begitu sholeh secara dzahir...

Saudariku, pantaskah aku iri? 
Ah, tidak... aku tidak iri... Dan memang tak boleh iri bukan? 

Akan terus kutepis rasa itu, mendahulukan dan memberi apapun yang kupunya untukmu merupakan salah satu tanda cintaku padaNya, terus mencintai dan mendahulukan hamba yang tampak begitu dijagaNya walau hati ini sakit, sedih... Aku ah... aku mencintaimu karena Allah...

Terkadang aku sedih, sangat sedih... 

Lalu, bagaimana denganku? 

Dengan susah payah aku mencoba menapaki jalan ini. Sedangkan engkau... lihatlah! betapa polos dan indahnya dirimu... begitu Allah menjagamu...

Sedangkan aku??? 
Betapa susah dan pedihnya untuk berada dijalanNya. Seolah menapakinya seorang diri. Betapa mudahnya aku terjatuh dan terpelosok...

Aku tidak terlahir dari keluarga sepertimu, tidak tumbuh dengan sifat pemalu, polos, penyabar dan taat sepertimu. Aku kebalikan dari semua karaktermu. Dan kau tau, sifat lama bisa kembali kapan saja, tidak sepertimu yang Ia anugerahkan sifat terpuji dan tumbuh dengannya. Sementara aku? 

Ah, sudahlah...

Ya Allah....
Bagaimana mungkin Allah mencintaiku sementara aku selalu saja bermaksiat? 

Bagaimana mungkin aku mengatakan semua ini adalah nikmat padahal sama sekali tak membuat hatiku selalu terpaut denganNya? 

Bagaimana mungkin aku melupakan adanya nikmat yang melalaikan? 

Bukankah boleh jadi semua itu adalah bagianku di dunia hingga aku tak mendapatkan bagianku lagi di akhirat?


Ah, maukah Allah menjagaku sebagaimana Ia menjagamu? Sebagaimana Ia menjaga dan memuliakan Aisyah Radhiyallahu 'anh?
Read More..

Rabu, 28 September 2016

Curhat Pagi

6 tahun jauh dari ortu baru kali ini ngerasain ga enaknya pisah, jauh dari orang-orang tersayang. Berkali kali pkl belum pernah ngerasain sesepi ini yang kata syahidah "kok disini hampa ya kak?" Yah walaupun pasiennya akeh tapi...
 
Hm, rasanya pengen cepat pindah ke RS... 

2 bulan itu ga lama kan??? 

#semangat *2bln itu g lama

😔

Read More..

Minggu, 06 Maret 2016

No Title 2

Sangat ingin mengulang waktu...
Yah walaupun itu mustahil...

Yaa RAbb, sangat ingin mengulang waktu...
Masih pantaskah lisan ini mengeluarkan nasehat??
Masih pantaskah diri ini mengajak kepada kebaikan??

Yaa Rabb...
Ighfirly...

Maafkan aku yang berjalan terlalu jauh dari-Mu
Maafkan aku yang melukai diri sendiri begitu dalam

Ya Rabb...
Izinkan aku mencintai-Mu lebih dalam dari kemarin
Izinkan aku untuk kembali dekat dengan-Mu

Aku Rindu...
 
Rindu dekat denga-Mu
Saat tak Kau biarkan rasa galau menghampiriku
Saat tak Kau biarkan kesedihan dunia menghinggapiku
Saat tak Kau biarkan ujian melemahkanku

Saat-saat itu, biasakah aku rasakan kembali?
Bisakah aku kembali dalam dekapan kasih-Mu sebelum waktuku usai?

Read More..

Kamis, 10 Desember 2015

My Family My Strength

Jika ditanya sumber kekuatan terbesarku, maka jawabannya adalah keluarga...

Dari keluarga penuh kasih itu, aku belajar untuk terus menyayangi

Dari keluarga disiplin itu, aku belajar akhlak-akhlak mulia

Dari keluarga harmonis itu, aku merasakan betapa nikmatnya berjuang bersama

Dari keluarga yang terus diuji itu, aku merasakan betapa indahnya sebuah kesabaran

Dan dari keluarga tangguh itu, aku tahu bahwa dunia bukanlah persimpangan terakhir
                        🌠🌠🌠

Teruntuk keluarga tercintaku...

Jangan bosan untuk saling mengingatkan...
Jangan letih untuk berjuang...
Jangan menyerah dengan kesakitan...
Karena sejatinya dunia adalah penjara bagi orang mu'min dan surga bagi orang kafir...


Read More..

Selasa, 03 November 2015

Do'a

Ya Allah, 

jika rasa sakit ini dapat membuatku dekat dan selalu mengingat-Mu 

maka biarkanlah rasa sakit ini

Karena hanya dengan rasa itulah aku dapat merasakan 

bahwa dunia tak sehambar yang aku kira
 

Read More..

Sabtu, 08 November 2014

Ya Allah, pantaskah jika aku mengatakan bahwa kini aku benar-benar lelah?


Ketika engkau tidak memiliki sisa tenaga lagi, untuk apa terus mencoba berdiri?? Duduk dan sandarkanlah seluruh beban tubuhmu. 

Apa gunanya terus mencoba berdiri namun pada akhirnya engkau tetap saja terjatuh? 

Seribu kalipun engkau mencoba untuk berdiri, pada akhirnya engkau akan terjatuh sebanyak seribu kali juga. 

Bukankah orang yang tidak memiliki tenaga untuk menggerakkan jarinya saja akan terasa sulit??? Apalagi untuk berdiri tegak dan berjalan?!

Istirahatlah...
Lepaskanlah segala bebanmu walau hanya sejenak dan kembalilah berdiri tatkala kekuatan itu telah terkumpul kembali. Setelah itu, yang harus engkau lakukan hanyalah BERLARI. 

Berlarilah! Berlari sekencang yang engkau bisa. Berlarilah dengan sungguh-sungguh mengejar ketertinggalanmu, karena sebentar lagi waktumu akan segera usai. Sebelum pada akhirnya yang engkau dapati hanyalah penyesalan tiada bertepi.




Read More..

Kamis, 23 Oktober 2014

Keyakinan Seorang Pencari Kemuliaan

              Menjalani bahtera kehidupan ibarat menaiki sebuah puncak gunung. Penuh tanjakan dan jalan berbatu. Namun tak akan menjadi halangan bagi seorang pencari kemuliaan. Sebab ia yakin bahwa setiap tetes keringat dan air mata yang jatuh karena kepenatan dan sakitnya menahan hawa nafsu karena Allah akan terbayar dengan sesuatu yang jauh lebih mahal. Sesuatu yang akan mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan yang abadi. Bukan sekedar kesenangan semu yang menipu.
Read More..

Jumat, 02 Mei 2014

Uhibbuki Fillah

Kau...
Terlalu dalam menusukku
Terlalu perlahan hingga meninggalkan sakit yang mendalam

Kau...
Terlalu manis caramu
Ku tahu kau tak sadar
tak ada keinginan di hatimu
namun cukup membuatku terpelosok dalam

Kau...
Sekalipun menusukku berulang kali...
Sayangku takkan hilang
Rasaku takkan berpaling
Karena aku menyayangimu karenaNya
Jika bukan karenaNya, niscaya telah kutinggalkan engkau dari dulu


Dalam keheningan malam di ghurfah 3 juday 2, BB 2 akhwat

Read More..

Jumat, 31 Januari 2014

Surat Untuk Ayah


Ayah…
putrimu yang masih remaja kini telah tumbuh dewasa. Ia tidak lagi menjadi remaja yang berjalan tanpa arah.

Ayah…
Putri kecilmu yang manja kini telah mandiri. Ia tidak merendahkan diri dengan banyak meminta kepada manusia bahkan selalu berusaha melakukan pekerjaannya sendiri walaupun sukar dirasa.

Ayah…
Putrimu yang dulu masih terbata-bata membaca Kalamullah kini telah mampu membacanya. Bahkan, ia telah menghafalkannya. Sangat ingin ia memperdengarkan bacaannya kepadamu dan membuktikan bahwa bacaanya tidak kalah dengan bacaanmu. 

Ayah...
Aku merindukanmu…

Empat tahun berpisah namun kenapa rasa kehilangan itu baru dapat aku rasakan sekarang? 

Sangat bersemangat menuntut ilmu dan merasa dekat dengan-Nya membuatku merasa tidak membutuhkan perhatian manusia. Membuatku melupakan fithrohku sebagaimana gadis kebanyakan. 

Namun, kini aku tersadar bahwa aku hanyalah gadis biasa. Ada suatu masa dimana aku membutuhkan manusia untuk bersandar walaupun hal itu baru dapat aku rasakan sekarang. 

Kesibukan membuatku melupakan kesedihan yang seharusnya kurasakan. Membutku lupa, bahwa ternyata aku telah kehilangan sosok yang sangat memahamiku di bawah kolong langit, sosok yang selalu memberiku udzur tatkala orang-orang menyalahkan sikapku, sosok yang sering membuatku tersenyum tatkala aku bersedih, sosok tempatku bersandar dan berbagi kesah

Ayah... 
Aku merindukanmu…
Merindukan perlakuan yang tidak pernah lagi aku dapatkan setelah kepergianmu, rindu kasih sayang darimu, rindu kehangatan sikapmu, rindu untuk memelukmu dan menghirup wangi parfum kasturi milikmu

Ayah...
Kakak menjagaku dengan baik. Persis seperti yang dulu engkau katakan bahwa ia akan menjaga adik-adiknya jika kelak engkau telah tiada. Berada di sampingnya membuatku merasa melihatmu

Ayah, tunggu aku…
Tak lama lagi aku akan menyusulmu. Lihatlah perjuanganku ! seberapa besar aku berusaha agar kita dapat kembali berkumpul sebagaimana di dunia, menjadi anak sholihah agar dapat menunggumu di depan pintu Surga dan tak akan masuk sebelum kedua orang tuanya ikut masuk bersamanya. 

Ayah...
Maafkan aku yang tidak dapat membahagiakanmu dengan gelar tinggi di dunia sebagaimana seorang anak kebanyakan. Namun suatu saat aku akan membuatmu bangga dengan kado istimewa yang aku persiapkan untukmu di saat semua manusia berkumpul dan tertunduk kaku.

''Yaa Rabb... Kumpulkanlah aku dan keluargaku dalam kenikmatan abadi sebagaimana Engkau mempertemukan dan mengumpulkan kami di dunia di atas nikmat-Mu"
Read More..

Selasa, 26 November 2013

Suara Hati

Sungguh ia lemah... 

Dirinya tak sekuat pandangan orang 

Sungguh ia rapuh... 

Tak sekokoh kaki gunung 

Ia merindukan pelita sebagai penerang jalan 

Menantikan sang kawan sebagai teman sejalan 

Disaat ia memberikan separuh jiwa tuk sang kawan, sebenarnya ia pun menginginkannya... 

Terkadang ia berharap diperlakukan sebagaimana ia memperlakukan sang kawan 

Di seberang jalan sana sebenarnya ia menangis... 

Hatinya terluka 

Namun tak ada yang dapat ia lakukan selain tersenyum dan mengelus dada 

Lagi-lagi berusaha memaklumi walaupun ia tak pernah dimaklumi 

Demi kampung halaman, ia terus mencoba kokoh 

                               ***
Read More..

About Me

Foto Saya
Akhwat's Note
Just an ordinary girl...
Lihat profil lengkapku