topbella

Kamis, 27 November 2014

Rasa yang Pernah Ada


Rasa yang telah lama pergi akhirnya kini hadir kembali

Walau kadarnya tak sama besarnya seperti dulu, 

setidaknya ia masih mau kembali mengisi kekosongan 

yang menunggu datangnya penyejuk hati

Semoga rasa ini tetap bersemayam 

memberikan rasa nikmat yang menentramkan jiwa 

hingga akhir hayat nanti
Read More..

Rabu, 26 November 2014

Jagalah Pintu Surgamu !

Pernakah kita merenungkan bahwa semakin kita bertambah dewasa, orang tua kita pun semakin bertambah tua. Tangan dan wajah mereka semakin keriput, dan tubuhnya pun semakin lemah. Kita tak tahu berapa lama lagi kita dapat melihat wajah-wajah tulus itu. Wajah-wajah yang selalu berusaha tersenyum dalam letih, selalu memaafkan walau lisan ini sering mengeluarkan bentakan kasar untuk keduanya. Padahal boleh jadi tatkala kita menghamburkan uang di kampung orang, saat itu orang tua kita hendak membeli sesuatu akan tetapi terpaksa ditahan karena teringat akan biaya pendidikan sang anak yang tak murah. 

Tatkala kita sibuk untuk bersendagurau tanpa faidah dan tertawa ria, boleh jadi saat itu ibu kita sedang menitihkan air mata di bilik kamarnya, seraya bersimpuh di hadapan Rabbnya mengeluhkan betapa pahitnya hidup yang sedang ia jalani.


Saudariku... 
Mengapa kita begitu mudah untuk berlaku sangat ramah dan taat di hadapan para ustadzah, dosen maupun orang lain sementara di hadapan ibu, seketika kita berubah menjadi sosok yang seolah tidak memiliki rasa santun dan cinta kasih? 

Mengapa kita begitu pandai untuk berkata baik dan lembut kepada ikhwan yang baru saja kita kenal di jejaring sosial sedangkan kepada ibu sendiri perkataan kita begitu buruk dan kasar? 

Rasulullah shallallahu ‘alaih wa sallam bersabda yang artinya, 

“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau ingin maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah ia.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Dalam hadits lain beliau juga bersabda, “Celaka, celaka, celaka!” Ada yang bertanya,”Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya telah berusia lanjut, tetapi tidak membuatnya masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

Pernakah terhitung sudah berapa kali kita memeluk dan mencium sayang ibu kita? Berapa kali kita memijat tubuh yang mulai ringkih itu dalam sehari? Seringkah kita membuatkan secangkir teh ataupun susu tanpa harus diperintah? 
 
Jika engkau belum pernah melakukannya, maka lakukanlah mulai dari sekarang. Berikanlah baktimu sebaik mungkin. Biasakanlah untuk memijat atau sekedar membuat minuman untuk keduanya secara rutin tanpa harus diperintah terlebih dahulu. 

Diawal mungkin akan terasa canggung, bahkan mungkin kita akan sering mendengar perkataa seperti “Tumben, pasti lagi ada maunya”, “Ciee, tumben baik”. Itu biasa. Perkataan yang hanya perlu kita tanggapi dengan senyuman. Yakinlah seiring berjalannya waktu dan engkau yang terus membiasakannya maka hal tersebut akan menjadi biasa dan menjadi nilai plus bagimu sebagai seorang anak. Lakukanlah hal-hal terbaik mulai dari sekarang. Bahagiakanlah keduanya dengan akhlak mulia dan prestasi yang engkau raih.

Saudariku... 
Selagi mereka masih ada, tidakkah kita hendak membuat keduanya senantiasa tersenyum di usia tua? Sunnguh kita tak tahu kapan mereka akan pergi meninggalkan kita untuk selamanya bahkan boleh jadi kita mendahului mereka tanpa sempat berkata maaf dan menunjukan bakti yang terbaik sebagai seorang anak. Semoga Allah menjadikan kita wanita-wanita sholihah calon peghuni surga. Amiin.



Read More..

Jumat, 21 November 2014

Yuk, Bertamasya Sejenak ke Taman Syurga!




Yuk, Bertamasya Sejenak Ke Taman Syurga! Untuk daerah Yogyakarta, hadirilah kajian bersama Al Ustadz Dzulqarnain -hafidzahullah- yang insya Allah akan diadakan di Mesjid Pogung Raya Sleman pada tanggal 27 November 2014 mulai pukul ba'da ashar - selesai.

“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan petang hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Dan janganlah kamu mengikuti jalan orang yang telah Kami jadikan hatinya lalai dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya, dan adalah keadaan mereka itu melampaui batas.” (Al Kahfi: 28)


مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, niscaya akan difahamkan tentang urusan agamanya.”

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambanya yang senantiasa merindukan surgaNya dan berjalan menujunya.... ^^
Read More..

Minggu, 09 November 2014

Obrolan Pagi Ini

Seperti biasa, pagi ini kami sarapan  di asrama sambil berbincang-bincang. Dan topik pagi ini ialah masalah anak. Sebenarnya awalnya pembahasannya mengenai berita tribunnews pagi ini, tapi malah merembet ke masalah anak, hehe begitulah wanita. ^^
Fathimah      : Kasian amat kalau hamil terus minta supaya anaknya gak mirip wajah ayahnya

Husna           : Kalau dulu, salah seorang ustadzah ana pas waktu hamil selalu berdo'a supaya anaknya setampan nabi Yusuf. Eh, beneran pas lahir anaknya ganteng banget. Trus ada lagi ustadzah ana yang pas hamil berdo'a supaya anaknya mirip Bilal. Eh, beneran pas lahir suaranya bagus banget dan hitam.

Ana          : Kalau ana, cukuplah anak ana kelak menjadi 'Abdurrohman (merupakan nama yang dicintai Allah). Agar kelak ia menjadi hamba yang dicintai Allah. Sebab jika Allah mencintainya, maka Allah akan menghimpun kebaikan untuknya dan memasukkannya ke dalam surga. Dan sebagai anak yang sholih, ia tidak akan masuk ke dalam surga sebelum ana(ibunya) ikut masuk bersamanya. Seorang anak yang kelak akan memasukanku ke surga bersamanya (alasan kenapa ana berkunyah dengan Ummu 'Abdirrohman).

Husna           : Kalau ummi ana, yakin kalau anak-anaknya adalah anak-anak yang sholeh/sholehah

Kami            : Lho, kok bisa??? (sambil memasang wajah penasaran)

Husna           : Iya, soalnya dulu setiap hamil, ummi ana selalu berdo'a "Ya Allah, jadikanlah ia anak yang sholeh/sholehah, kalau tidak sholeh/sholehah maka janganlah Engkau biarkan ia lahir" ^^

‪#‎GUBRAK‬!!!

Read More..

Sabtu, 08 November 2014

Ya Allah, pantaskah jika aku mengatakan bahwa kini aku benar-benar lelah?


Ketika engkau tidak memiliki sisa tenaga lagi, untuk apa terus mencoba berdiri?? Duduk dan sandarkanlah seluruh beban tubuhmu. 

Apa gunanya terus mencoba berdiri namun pada akhirnya engkau tetap saja terjatuh? 

Seribu kalipun engkau mencoba untuk berdiri, pada akhirnya engkau akan terjatuh sebanyak seribu kali juga. 

Bukankah orang yang tidak memiliki tenaga untuk menggerakkan jarinya saja akan terasa sulit??? Apalagi untuk berdiri tegak dan berjalan?!

Istirahatlah...
Lepaskanlah segala bebanmu walau hanya sejenak dan kembalilah berdiri tatkala kekuatan itu telah terkumpul kembali. Setelah itu, yang harus engkau lakukan hanyalah BERLARI. 

Berlarilah! Berlari sekencang yang engkau bisa. Berlarilah dengan sungguh-sungguh mengejar ketertinggalanmu, karena sebentar lagi waktumu akan segera usai. Sebelum pada akhirnya yang engkau dapati hanyalah penyesalan tiada bertepi.




Read More..

About Me

Foto Saya
Akhwat's Note
Just an ordinary girl...
Lihat profil lengkapku