Tatkala engkau memutuskan untuk berhenti berjalan diatas jalan dakwah dan melepaskan sabuk keistiqomahan, tengoklah kebelakang…
Betapa banyak pengorbanan yang telah engkau lakukan, betapa banyak keindahan dunia yang telah engkau tinggalkan dan abaikan, betapa banyak air mata yang telah menetes , dan betapa banyak rasa pahit dan perjuangan yang telah engkau lalui. Apakah engkau hendak membuat semua itu berakhir sia-sia? Apakah engkau rela menghancurkan istana yang telah susah payah engkau bangun dengan material ketaqwaan? Apakah engkau rela merobohkannya?
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Muslim yang kuat lebih Allah cintai dari muslim yang lemah. Namun keduanya memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas apa-apa yang baik bagimu. Mintalah pertolongan Allah dan janganlah engkau lemah”
Bertahanlah…
Bersabarlah sedikit lagi…
Saat terjatuh, berdiri lagi! Kalah, bangun lagi! Gagal bangkit lagi!
Engkau hadir di bumi dalam keadaan mulia, bersih, tanpa noda. Maka kembalilah dalam keadaan mulia sebagaimana kedatanganmu…
akhwatsnote.blogspot.com
0 ulasan :
Posting Komentar