Selasa, 02 Juli 2019
Bersabar Dalam Taat Akan Selalu Menguntungkan
Senin, 03 Juni 2019
Memiliki Anak Sebelum Memiliki Ilmunya, Bijak kah? (1)
Ketika anak diasuh dan dididik dengan asal-asalan maka hasilnyapun akan demikian. Oleh karena itu, jangan salahkan anak jika kelak mengapa anak orang lebih pintar dari dia, kenapa anak orang lain lebih mudah diatur, dll.
Ibaratnya, orang yang berprofesi sebagai guru, dokter, maupun tentara harus memiliki ilmu dibidangnya bukan? Begitupun menjadi orang tua. Tidak mungkin jika anak tiba-tiba tumbuh jadi anak yang hebat, pintar, religius, berakhlak mulia tanpa adanya pendidikan dan ilmu yang cukup dari orang tuanya.
Lalu terlambatkah untuk menjadi orang tua yang professional?
Mengapa saya katakan ditangan orang tua, bukan ibu atau ayah saja? Karena hasil terbaik ada dari kerjasama yang baik, bukan hanya dari salah satu pihak. Masing-masing harus memainkan perannya dengan baik .
Merasa terlambat?
TIDAK.
Jika orang tua kita dulunya kurang memaksimalkan tumbuh kembang kita dengan baik, tidak dibesarkan dengan pola asuh yang baik dan lingkungan keluarga yang kurang kondusif karena kurang harmonis, serta keterbatasan ilmu pengetahuan... maka jangan sampai semua itu terulang pada anak kita kelak. Cukup berhenti pada kita saja, jangan sampai anak kita turut merasakan hal yang sama.
Wallahu Ta'ala A'lam Bishshowaab
Rabu, 24 April 2019
Mengapa Aku Tidak Pernah Pacaran? (2)
Orang yang dulu selalu bertanya, “ingin apa?” seraya memelukku bahkan seringkali disertai ciuman sayang dan akupun marah…
Orang yang dulu selalu memberiku motivasi melalui kisah-kisah inspiratifnya dan mengajarkanku banyak hal secara detail tanpa lelah...
Orang yang kurasa paling menyayangiku dibawah kolong langit... Hingga setelah dimarah pun beberapa menit kemudian aku akan datang meminta maaf dan duduk manja dipangkuannya seolah tak pernah terjadi apa-apa...
Terimakasih pernah membuatku merasakannya...
Sabtu, 30 Maret 2019
A Letter To My Little Sister
akhwatsnote.blogspot.com |
Saat jenuh datang, istirahatlah sejenak...
Jangan terlalu dipaksakan...
Istirahat boleh, tapi tidak untuk mundur dan berbalik ke belakang
Jadikan sholat sebagai waktu untuk beristirahat...
Waktu untuk berkelu kesah sepuasnya...
Curhat dengan manusia terkadang tak mendapat solusi,
tapi dengan Allah sudah pasti akan diberi jalan keluar...
Saat sholat, menangislah sepuasnya...
Mengeluh sepuasnya...
Curhat sepuasnya...
Buat Allah luluh... Buat Allah cinta...
Karena jika Allah telah cinta kepada seorang hamba,
maka Allah akan menghimpunkan banyak kebaikan untuknya serta membuat manusia dan malaikat turut mencintainya
Nikmatilah waktu-waktu berjuangmu...
Suatu saat, justru saat-saat seperti itulah yang akan dirindukan dan akan selalu terkenang...
Teruslah semangat, teruslah berdo'a...
Semakin gelap malam, semakin ia mendekat cahaya fajar
Laa tahzan! Believe that everything will be worth it. You pray, Allah listens. You've Allah... and Allah loves you.
Rabu, 30 Januari 2019
Ujian Itu Mau Bagaimana Rasanya, Kitalah yang Menentukan
Me : Saat kita dihadapkan dengan sesuatu yang tidak kita sukai, lakukan sesuatu yang bisa merubah keadaan tanpa harus mengeluh maupun mengganggu orang lain. Cari kipas atapun tempat yang bisa mengurangi gerahnya. Tapi jika tidak bisa, yah cukup nikmati. Tidak usah pikirkan panasnya, tidak usah perdulikan ketidaknyamanannya, istighfar, tenangkan hati. Jikapun masalah tidak terpecahkan, setidaknya kita tidak menambah kadarnya dan merugikan orang lain.
Friend : Masya Allah…
***
Kawan... terkadang mungkin kita bertanya-tanya mengapa kehidupan kita berbeda dengan orang lain. Mengapa hidupnya terlihat lebih enak, lebih beruntung, dll. Terkadang bukan karena mereka menghadapi hal yang berbeda, namun cara mereka meresponlah yang membedakan. Saat dua orang dihadapkan pada dua masalah yang sama, yang satu memilih mengeluh, pasrah dan menyerah ataupun berjuang tapi dengan cara yang salah, sedangkan yang lainnya memilih berjuang dan sama sekali tidak mengeluh serta menampakan kesusahannya pada orang lain, maka keputusan itulah yang akan memberikan hasil yang berbeda.
Cobaan itu ibarat kopi, akan menjadi nikmat jika dipadukan dengan manisnya gula. Mau bagaimana rasanya, kitalah yang menentukan. Jika ingin rasanya manis, tambahkan gula. Jika rasanya terlalu pekat, tambahkan air. Mau rasanya pahit, manis, hangat, panas ataupun dingin, kita yang menentukan. Begitupun dalam kehidupan.
Jika kehidupan ini terasa begitu pahit, maka tambahkan dengan manisnya kesabaran. Siapa kita dan bagaimana kita lima tahun kedepan ataupun setelah meninggal kelak, tergantung bagaimana usaha kita hari ini. Apapun masalahnya, apapun ujiannya, always stay connected to God!
Wallahu a'lamu bish showaab
Lainnya :
Saatnya Menata Hati
There Are Always Choices In Life
Selasa, 04 Desember 2018
Selalu Gagal Move On, Apa yang Salah?
“Bagimana cara agar bisa move on? Ingin melupakan, tapi rasanya kok susah ya?”
Orang yang sedang berjuang untuk move on mungkin sering bertanya seperti itu dan sering juga mendapat jawaban yang sama, “Lupakanlah karena Allah, dan yakin bahwa kelak Allah pasti akan mengganti dengan yang jauh lebih baik.”
Sepintas tidak ada yang salah dari nasehat tersebut, dan memang tidak salah. Akan tetapi, mengapa banyak orang yang gagal dalam implementasinya? Keyakinan yang kurangkah? Atau kesungguhan dalam menerapkannya yang tak maksimal?
Saudariku…
Ternyata ada satu hal yang selama ini sering kali terlupakan. Inti dari move on itu sendirilah yang kerap tidak kita pahami dan abaikan. Bukan sebatas move on dari orang yang kita cintai, akan tetapi termaksud move on dari segala kejadian buruk yang pernah kita alami di masa lalu.
Lantas, apa yang sering terluput
hingga move on selalu saja gagal?
IKHLAS.
Ya, inti dari move on adalah ikhlas. Move on bukan tentang bagaimana kamu melupakan, namun tentang bagaimana kamu mengikhlaskan. Saat dimana tidak ada lagi rasa sakit tatkala teringat. Cara ini memang tak mudah, namun akan jauh lebih baik bagi kesehatan jiwa dikemudian hari.
Untuk melupakan sesuatu apalagi tergolong berkesan dalam hidup, baik itu kesan baik atau kesan buruk bukanlah hal yang mudah. Bahkan rasanya hampir mustahil, kecuali jika kamu lupa ingatan. Pun, move on juga bukan hanya perkara bisa atau tidak. Jika ditanya bisa atau tidak? InsyaAllah bisa, yang jadi masalah adalah mau atau tidak?
Berdamailah dengan masa lalu. Tidak perlu bersusah payah untuk melupakan. Bahkan tidak harus melupakan, karena jika teringat maka rasa perih itu akan terasa lagi. Ikhlaskanlah! Sehingga, meskipun tiba-tiba kamu teringat, kamu akan tetap baik-baik saja. Mulai sekarang, belajarlah untuk memahami mana yang harus dipertahankan, mana yang harus diperjuangkan, dan mana yang memang harus untuk diikhlaskan.
Jumat, 30 November 2018
My Baby Girl Named Pikapong ^_^
My Pikapong itu hampir tidak ada kurangnya dimataku. Hm, kurangnya apa ya? malas bersih-bersih kali ya? hehe. Bukan malas sih sebenarnya, cuman hampir semua waktunya itu cuman belajar dan belajar. Pernah suatu ketika sekitar pukul 02.00 am Paman bangun dan lihat dia lagi belajar terus Paman bilang, "Nak, daripada cuman belajar mending sekalian sholat malam". Dan jawabannya saat itu adalah, "Sudah om". Yah, that's ma lil baby. Disaat anak seusianya banyak yang jauh dari Tuhannya dan hanya memprioritaskan prestasi akademik, My Pikapong tak lupa untuk sholat malam. Disaat anak-anak seusianya banyak menghabiskan waktu untuk hal yang tak berguna dan cerita banyak hal yang tak berfaidah, My Pikapong menghabiskan waktunya untuk bimbingan, belajar, membaca dan tidak berbicara kecuali yang baik. Disaat anak seusianya banyak menghabiskan waktu untuk keluar bersama teman-temannya, maka My Pikapong lebih suka untuk keluar dan menghabiskan waktu bersama mamah.
Dia salah satu orang yang langka menurutku. Baik dan penyabarnya suka bikin speechless, suka bikin tidak bisa tidak nangis kalau ingat dia. Entah bagaimana aku mendeskripsikan, bagiku adik kesayanganku itu unik. Dia jauh lebih dewasa, bijaksana, dan sangat rasional dari anak seusianya. Tak suka omong kosong, basa-basi, dan sejenisnya. Sifatnya itu sudah terlihat sejak dia masih SD, sekitar kelas 3 SD kalau tidak salah. Saat itu teman-temannya ngerjain PR di rumah. Saat teman-temannya lagi ngumpul, dia masuk ke kamar. Terus mamah tanya, "Fika kenapa disini? Itu teman-temannya lagi ngumpul di luar". And my lil sist said dengan wajah innocentnya, "Malas gabung sama mereka. Ngomong gak ada guna-gunanya, bukannya kerja PR tapi malah bicara yang tidak penting" >.< Heh?? See... betapa dia dari kecil benci yang namanya omong kosong dan hal-hal yang tak berfaidah yang hanya akan menghabiskan waktunya secara percuma.
Dia juga salah satu orang yang kalau negur jarang sekali to the point, pasti caranya halus banget. Pernah suatu ketika waktu SMA setelah dia pulang sekolah dia dipeluk peluk, diciumin sama mamah dan masih pake rok sekolah. Dia terus bilang, "Mah, coba lihat rokku". Mamah terus jawab, "Kenapa nak? Roknya rusak? Mau mamah belikan rok baru?". Dia jawab, "Bukan mah... Coba mamah perhatikan warnahnya". Karena mamah bingung, diapun jawab, "Rokku sekarang abu-abu mah. Bukan rok merah lagi". Tau maksudnya apa? Hehehe. Maksudnya dia mau bilang, "Aku udah gede mah, bukan anak kecil lagi. Jadi berhenti cium dan peluk-peluk aku". Pun kalau ana cium gemes (ini kadang agak parah sih... ana gak bisa sehari gak cium dia, ciumnya pun kadang saking gemesnya suka sampai pipinya penyok-penyok, hehehe) terus kadang ana nanya, "De, kok gak marah?". Dia jawab, "Nanti juga kakak capek sendiri" ^___^ wkwkwk. Dia tau aja kakaknya ini gak bisa dilarang ^_^. Tapi malah kadang bikin tambah gemes...
Dia tipe orang yang kalau tau ilmu apapun itu pasti bakal diterapkan, super teoritis. Gak boleh buang sampah sembarang lah, gak boleh makan yang mengandung banyak pengawet sampai-sampai sampah-sampah dipinggir laut dipungut semua sama dia ^__^. Sejak SD semua orang yang masak dirumah dijagain sama dia, gak boleh masak menggunakan vik**n, ma**ko, dll. Semua dibawah kontrolnya >_<
Terakhir cuman mau bilang...
One day, kalau adek baca ini.. You have to know that kakak love you more than I love ma self. You're one of the best person I've ever met and maybe, i'll never find another you. Keep being amazing with your good heart. Never forget that you've many people who love you. Learn from everything you can. Always be better in everything. Never give up! Never lose hope even though you want to. Be the girl I know you can be. Wishing you a lifetime of happiness. How lucky i am to have a sist like you de. Baarakallahu fiik. Love you!
Rabu, 28 November 2018
Cara Mudah Menghafal Qur'an?
Yup. Salah satunya adalah selalu mengeluh tanpa berbuat sungguh-sungguh dan selalu compare hasil kita dengan hasil orang lain.
Tidakkah kita berpikir, bahwa terlalu murah untuk membalas kebaikan kedua orang tua dengan gelar dunia, materi dan sejenisnya? Semua itu ada waktu limitnya. Tak akan bertahan lama. Jabatan dan prestasi dunia hanya akan mengharumkan nama kita di daerah tertentu saja dan dimasa itu saja. Setelah itu? Selesai. Pun, harta dunia yang kita kumpulkan bisa dalam sekejap hilang begitu saja, dan juga tak akan meringankan beban kita di akhirat kelak.
Gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala belum lama ini menyadarkan kita bahwa harta, rumah, kendaraan mewah yang dikumpulkan mati-matian, kerja siang malam bertahun-tahun untuk mendapatkannya bisa dengan mudahnya hilang dan hancur begitu saja dalam sekejap. Semua yang dibanggakan bisa hilang begitu saja. Tak ada yang kekal. Kekekalan yang sesungguhnya dimana? Akhirat.
"Siapa yang menghafal Al Qur'an, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, "Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?" Lalu disampaikan kepadanya, "Disebabkan anakmu telah mengamalkan Al Qur'an." (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani -rahimahullah-)
Itulah hadiah yang kekal. Kebanggaan yang haqiqi disaat para orang tua dan anak-anaknya hanya mampu tertunduk kaku. Saat dimana gelar, jabatan dan harta yang dibanggakan semasa di dunia tak lagi bermanfa’at. Dulu saya termaksud orang yang berprinsip, “Jika engkau mampu berusaha meraih berlian, lantas mengapa harus mengambil barang plastik dan puas dengan itu?”
So guys… Menghafal Al Qur’an itu tidak mudah. Apalagi mempertahankannya. Tapi bukan berarti mustahil. Toh, banyak orang yang berhasil. Just don’t quit. You quit, you lose. Yakinlah, setiap orang yang berjalan pasti akan sampai. Tak perduli sepelan apa ia berjalan suatu saat ia pasti akan tetap sampai juga ke finish line. Begitu juga dalam menghafal. Selambat apapun engkau merasa menghafal, yakinlah akan sampai juga. Hal terpenting adalah sungguh-sungguh, banyak berdo’a, dan jahui maksiat.
TAK ADA KATA TERLAMBAT! Take action and try harder. Stop compare proses kita dengan orang lain karena setiap orang punya prosesnya masing-masing dan waktu pencapain yang berbeda-beda. It’s gonna be tiring of course. It gonna be boring, and it’s gonna hurt. But you just gotta keep going!
Wallahu a'lamu bishshowaab
Selasa, 25 September 2018
Jangan Pernah Berputus Asa Dari Rahmat dan Pertolongan Allah Sekalipun Engkau Adalah Hamba yang Bermaksiat dan Senantiasa Bermaksiat
Selanjutnya dengan penuh keyakinan dan kepasrahan diri ini pun berdo’a, air matapun tanpa malu-malu jatuh begitu saja. Agak lebay ya? Tapi begitulah dari dulu kalau berdo'a dalam kondisi apapun itu air matanya tidak pernah bisa diajak bersahabat ^__^. Dan akhirnya.... dengan bacaan basmalah dan bacaan yang lain akupun menarik jilbab itu perlahan dari dalam. Daannnnn… What amazing, begitu mudah rasanya saat ditarik tanpa harus bersusah payah seperti sebelumnya dan jilbabkupun berhasil diselamatkan walau sedikit agak rusak. Tapi ya tetap Alhamdulillah, setidaknya tidak sobek.
Selasa, 24 Juli 2018
Janganlah Menjadi Wanita yang Mudah Didapat dan Dilihat Dimana-Mana
bertutur...
Bercengkrama dengannya selalu menyenagkan,
akan tetapi tak sembarang pria bisa merasakan...
Ia cerdas dan berpendidikan,
berdiskusi dengannya selalu menyenangkan
Ia layaknya mutiara yang tersembunyi di dasar lautan