Betapa indahnya melihat wanita-wanita yang melangkahkan kakinya di majelis 'ilmu. Tak jarang diantara mereka mantap meninggalkan keburukan masa lalu dan mulai berjalan menuju kampung akhirat. Refleks bibir ini mengukir senyum bahagia, mata pun menjadi berkaca-kaca. Walaupun mereka tak bisa melihatnya karena tertutupi oleh cadar yang kugunakan. Saudariku, jika bukan karena rasa canggung karena kita belum saling mengenal baik, tahukah engkau batapa sangat ingin aku memelukmu dan mengatakan bahwa AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH
Senin, 20 Oktober 2014
Jumat, 17 Oktober 2014
Permata Salaf
Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, ‘Telah berdusta orang yang mengaku mencintai-Ku, namun ketika gelapnya malam menyelimutinya dia justru terlelap dari (beribadah) kepada-Ku. Bukankah setiap pecinta menyukai menyepi berdua dengan kekasihnya? Inilah Aku, mendatangi para pecinta-Ku dengan serta-merta mengawasinya. Sesungguhnya mereka pun telah berdiri di hadapan-Ku dengan menggambarkan-Ku berada di depan mata mereka. Mereka berbicara kepada-Ku dalam keadaan (membayangkan) tengah menyaksikan-Ku dengan mata kepala mereka, mereka berbincang-bincang dengan-Ku dalam keadaan hadir menghadap. Esok Aku akan menyejukkan mata-mata mereka itu di dalam surga-surga-Ku’.”
(Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2/374)
Sumber: Majalah Asy Syariah no. 63/VI/1431 H/2010, rubrik: Permata Salaf
Ahmad bin Harb bin Fairuz An Naisaburiy رحمه الله berkata:
“Aku beribadah kepada Alloh selama limapuluh tahun, maka aku tidak mendapatkan kemanisan ibadah hingga aku meninggalkan tiga perkara: Aku meninggalkan keridhoan manusia hingga akupun sanggup untuk berbicara dengan kebenaran. Dan aku meninggalkan persahabatan dengan orang-orang fasiq hingga akupun mendapatkan persahabatan dengan orang-orang sholih. Dan aku tinggalkan manisnya dunia hingga akupun mendapatkan manisnya akhirat.”
(“Siyaru A’lam an Nubala”/11/hal. 34/Biografi Ahmad bin Harb/Ar Risalah).
“Aku beribadah kepada Alloh selama limapuluh tahun, maka aku tidak mendapatkan kemanisan ibadah hingga aku meninggalkan tiga perkara: Aku meninggalkan keridhoan manusia hingga akupun sanggup untuk berbicara dengan kebenaran. Dan aku meninggalkan persahabatan dengan orang-orang fasiq hingga akupun mendapatkan persahabatan dengan orang-orang sholih. Dan aku tinggalkan manisnya dunia hingga akupun mendapatkan manisnya akhirat.”
(“Siyaru A’lam an Nubala”/11/hal. 34/Biografi Ahmad bin Harb/Ar Risalah).
Senin, 13 Oktober 2014
Teman yang Baik Adalah Ni'mat
Suatu kenikmatan yang sangat besar ialah tatkala engkau dikelilingi oleh pribadi-pribadi hebat dalam hidup. Orang-orang yang tidak menyuruhmu dengan lisan agar engkau semangat dan meraih sukses, namun dengan ucapan dan rangkaian kata-katanyalah yang mengobarkan api semangat dalam dirimu. Mereka tidak memerintahkanmu untuk berakhlak mulia, namun engkau dapat belajar bagaimana itu akhlak mulia dengan melihat gerak tubuhnya. Merekalah orang-orang hebat yang hanya dengan melihatnya saja dapat mengingatkan diri kepada Allah Ta'ala.
Apalah gunanya memiliki teman yang banyak namun membuat kita semakin lupa kepada Allah???
Hanya memilki seorang teman namun senantiasa mengajak kita dalam kebaikan itu lebih baik daripada memiliki banyak teman yang populer namun membuat kita semakin jauh dari kebaikan
Hanya memilki seorang teman namun senantiasa mengajak kita dalam kebaikan itu lebih baik daripada memiliki banyak teman yang populer namun membuat kita semakin jauh dari kebaikan
Jazaakumullah khoyron
kepada semua pribadi-pribadi hebat yang ada dalam hidupku… ^^
Kamis, 24 Juli 2014
Mendadak Insomnia
Tak terasa, malam ini malam ke empat ana menyandang status insomnia. Malah serasa jadi kalong. Dan taraaaaaaaaaaaa………….................................
Beginilah ana selama empat malam belakangan ini, sering keliling rumah gak jelas sehabis bosan baca dan ngotak-ngatik laptop. Semoga bukan efek ngeruqyah belakangan ini yang cukup menguras energi ^^ *ups,,,
Beginilah ana selama empat malam belakangan ini, sering keliling rumah gak jelas sehabis bosan baca dan ngotak-ngatik laptop. Semoga bukan efek ngeruqyah belakangan ini yang cukup menguras energi ^^ *ups,,,
Huft, keliling rumah semua pada tidur pulas. Coba aja boleh ngaplot foto, pengen banget ngaplot foto kakak ama adik yang lagi tertidur pulas, hihihi. Mau chat, malu. Kontaknya yang online ummahat semua, jadi gak enakan online tengah malam. Mau makan, oh…. No! Jangan ditanya ana udah makan berapa kali malam ini. Dan anehnya berat badan segitu-gitu doang alias gak nambah-nambah, masih terlihat seperti boneka Barbie #Halah ! GUBRAG!
Ternyata begini yah penderitaan orang-orang insomnia. Hiks, jadi teringat ukhty Khodijah yang tiap malam nongkrong di depan pintu kamar ana karna gak bisa tidur. Hikz, jadi kangen ukhty Khodijah #feeling sad
Dua tahun belakangan emang tahun yang super duper sibuk and suka lembur larut malam tapi nggak pernah sampe nggak bisa tidur gini, yah walaupun kadang cuman bisa tidur 3-4 jam #hikz…
Huft…
Well, sepertinya mata ini sudah semakin lelah , so mari kita akhiri tulisan tidak jebo ini. Semangaaat !!! Spirit!!! hehe
Good night sisters…..
Have a nice dream…..
Mmuuaaaaaaaaah…..
^_^
Ternyata begini yah penderitaan orang-orang insomnia. Hiks, jadi teringat ukhty Khodijah yang tiap malam nongkrong di depan pintu kamar ana karna gak bisa tidur. Hikz, jadi kangen ukhty Khodijah #feeling sad
Dua tahun belakangan emang tahun yang super duper sibuk and suka lembur larut malam tapi nggak pernah sampe nggak bisa tidur gini, yah walaupun kadang cuman bisa tidur 3-4 jam #hikz…
Huft…
Well, sepertinya mata ini sudah semakin lelah , so mari kita akhiri tulisan tidak jebo ini. Semangaaat !!! Spirit!!! hehe
Good night sisters…..
Have a nice dream…..
Mmuuaaaaaaaaah…..
^_^
Jumat, 02 Mei 2014
Uhibbuki Fillah
Kau...
Terlalu dalam menusukku
Terlalu perlahan hingga meninggalkan sakit yang mendalam
Terlalu dalam menusukku
Terlalu perlahan hingga meninggalkan sakit yang mendalam
Kau...
Terlalu manis caramu
Ku tahu kau tak sadar
tak ada keinginan di hatimu
namun cukup membuatku terpelosok dalam
Kau...
Sekalipun menusukku berulang kali...
Sayangku takkan hilang
Rasaku takkan berpaling
Karena aku menyayangimu karenaNya
Jika bukan karenaNya, niscaya telah kutinggalkan engkau dari dulu
Terlalu manis caramu
Ku tahu kau tak sadar
tak ada keinginan di hatimu
namun cukup membuatku terpelosok dalam
Kau...
Sekalipun menusukku berulang kali...
Sayangku takkan hilang
Rasaku takkan berpaling
Karena aku menyayangimu karenaNya
Jika bukan karenaNya, niscaya telah kutinggalkan engkau dari dulu
Dalam keheningan malam di ghurfah 3 juday 2, BB 2 akhwat
Label:
goresan hati
,
just to share
,
untukmu
Kamis, 10 April 2014
Jika Kau Mencintaiku, Tinggalkan Aku
Jika kau mencintaiku…
Jahuilah aku…
Biarkan masing-masing dari kita dalam keta’atan…
Membiarkan diri menjemput takdir…
Mencintai sepenuh hati Dzat Pemberi Cinta dan Maha Mencintai…
Jahuilah aku…
Biarkan masing-masing dari kita dalam keta’atan…
Membiarkan diri menjemput takdir…
Mencintai sepenuh hati Dzat Pemberi Cinta dan Maha Mencintai…
Jika kau mencintaiku…
Jangan hiraukan aku…
Biar hati ini tak beharap…
Biar pikir ini tak berkhayal…
Karena semua telah ditetapkan…
Aku tak ingin mendahului takdir…
Jika kau mencintaiku…
Cintailah aku karena Allah…
Dzat yang abadi…
Agar tak pernah musnah cintaku padamu…
NB : Catatan yang ditemukan tergeletak tak berdaya di depan asrama akhowat ghurfah 3 juday 2 selepas tahfidz subuh.
Piyungan, 9 April 2014
Jangan hiraukan aku…
Biar hati ini tak beharap…
Biar pikir ini tak berkhayal…
Karena semua telah ditetapkan…
Aku tak ingin mendahului takdir…
Jika kau mencintaiku…
Cintailah aku karena Allah…
Dzat yang abadi…
Agar tak pernah musnah cintaku padamu…
NB : Catatan yang ditemukan tergeletak tak berdaya di depan asrama akhowat ghurfah 3 juday 2 selepas tahfidz subuh.
Piyungan, 9 April 2014
Sabtu, 29 Maret 2014
Wahai Saudariku... Pancarkanlah Cahayamu !
Jadilah wanita mulia bak permata di sisi Allah
Bersabar dalam keta'atan dan senantiasa menebar senyuman
Renda hatilah kepada manusia sekalipun ia mendzolimimu
Serta janganlah biarkan orang lain merasakan kepahitan yang pernah
engkau rasakan dari mereka
Label:
just to share
,
Motivasi
,
nasehat
Minggu, 16 Maret 2014
Merantaulah ( Nasehat indah Imam Syafi'i -rahimahullah-)
مَا فِي المُقَامِ لِذِيْ عَقْلٍ وَذِيْ أَدَبٍ مِنْ رَاحَةٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب
سَافِرْ تَجِدْ عِوَضاً عَمَّنْ تُفَارِقُهُ وَانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
إِنِّي رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءَ يُفْسِدُهُ إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
وَالأُسْدُ لَوْلَا فِرَاقُ الأَرْضِ مَا افْتَرَسَتْ وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبْ
وَالشَّمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ دَائِمَةً لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
وَالتُرْبُ كَالتُرْبِ مُلْقًى فِي أَمَاكِنِهِ وَالعُوْدُ فِي أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنْ الحَطَبِ
Merantaulah...
Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah 'kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia 'kan keruh menggenang
Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kan kena sasaran
Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang
Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal jadi incaran hartawan
(Imam Syafi'i -rahimahullah-)
سَافِرْ تَجِدْ عِوَضاً عَمَّنْ تُفَارِقُهُ وَانْصَبْ فَإنَّ لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَبِ
إِنِّي رَأَيْتُ وُقُوْفَ المَاءَ يُفْسِدُهُ إِنْ سَاحَ طَابَ وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
وَالأُسْدُ لَوْلَا فِرَاقُ الأَرْضِ مَا افْتَرَسَتْ وَالسَّهْمُ لَوْلَا فِرَاقُ القَوْسِ لَمْ يُصِبْ
وَالشَّمْسُ لَوْ وَقَفَتْ فِي الفُلْكِ دَائِمَةً لَمَلَّهَا النَّاسُ مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
وَالتُرْبُ كَالتُرْبِ مُلْقًى فِي أَمَاكِنِهِ وَالعُوْدُ فِي أَرْضِهِ نَوْعٌ مِنْ الحَطَبِ
Merantaulah...
Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah 'kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia 'kan keruh menggenang
Singa tak kan pernah memangsa jika tak tinggalkan sarang
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak kan kena sasaran
Jika saja matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Rembulan jika terus-menerus purnama sepanjang zaman
Orang-orang tak kan menunggu saat munculnya datang
Biji emas bagai tanah biasa sebelum digali dari tambang
Setelah diolah dan ditambang manusia ramai memperebutkan
Kayu gahru tak ubahnya kayu biasa di dalam hutan
Jika dibawa ke kota berubah mahal jadi incaran hartawan
(Imam Syafi'i -rahimahullah-)
Sabtu, 22 Februari 2014
Tulus Itu Indah dan Riya Itu Bencana
Orang yang berhenti berjalan
belum tentu karena ia tak ingin melanjutkan perjalanan
Namun, boleh jadi demikinlah caranya agar tetap bertahan
Jumat, 31 Januari 2014
Surat Untuk Ayah
Ayah…
putrimu yang masih remaja kini telah tumbuh dewasa. Ia tidak lagi menjadi remaja yang berjalan tanpa arah.
Ayah…
Putri kecilmu yang manja kini telah mandiri. Ia tidak merendahkan diri dengan banyak meminta kepada manusia bahkan selalu berusaha melakukan pekerjaannya sendiri walaupun sukar dirasa.
Ayah…
Putrimu yang dulu masih terbata-bata membaca Kalamullah kini telah mampu membacanya. Bahkan, ia telah menghafalkannya. Sangat ingin ia memperdengarkan bacaannya kepadamu dan membuktikan bahwa bacaanya tidak kalah dengan bacaanmu.
Ayah...
Putrimu yang dulu masih terbata-bata membaca Kalamullah kini telah mampu membacanya. Bahkan, ia telah menghafalkannya. Sangat ingin ia memperdengarkan bacaannya kepadamu dan membuktikan bahwa bacaanya tidak kalah dengan bacaanmu.
Ayah...
Aku merindukanmu…
Empat tahun berpisah namun kenapa rasa kehilangan itu baru dapat aku rasakan sekarang?
Sangat bersemangat menuntut ilmu dan merasa dekat dengan-Nya membuatku merasa
tidak membutuhkan perhatian manusia.
Membuatku melupakan fithrohku sebagaimana gadis kebanyakan.
Namun, kini aku tersadar bahwa aku hanyalah gadis biasa. Ada suatu masa
dimana aku membutuhkan manusia untuk bersandar walaupun hal itu baru
dapat aku rasakan sekarang.
Kesibukan membuatku melupakan kesedihan yang seharusnya kurasakan. Membutku lupa, bahwa ternyata aku telah kehilangan sosok yang sangat memahamiku di bawah kolong langit, sosok yang selalu memberiku udzur tatkala orang-orang menyalahkan sikapku, sosok yang sering membuatku tersenyum tatkala aku bersedih, sosok tempatku bersandar dan berbagi kesah
Ayah...
Aku merindukanmu…
Merindukan perlakuan yang tidak pernah lagi aku dapatkan setelah kepergianmu, rindu kasih sayang darimu, rindu kehangatan sikapmu, rindu untuk memelukmu dan menghirup wangi parfum kasturi milikmu
Ayah...
Kakak menjagaku dengan baik. Persis seperti yang dulu engkau katakan bahwa ia akan menjaga adik-adiknya jika kelak engkau telah tiada. Berada di sampingnya membuatku merasa melihatmu
Ayah, tunggu aku…
Tak lama lagi aku akan menyusulmu. Lihatlah perjuanganku ! seberapa besar aku berusaha agar kita dapat kembali berkumpul sebagaimana di dunia, menjadi anak sholihah agar dapat menunggumu di depan pintu Surga dan tak akan masuk sebelum kedua orang tuanya ikut masuk bersamanya.
Ayah...
Kakak menjagaku dengan baik. Persis seperti yang dulu engkau katakan bahwa ia akan menjaga adik-adiknya jika kelak engkau telah tiada. Berada di sampingnya membuatku merasa melihatmu
Ayah, tunggu aku…
Tak lama lagi aku akan menyusulmu. Lihatlah perjuanganku ! seberapa besar aku berusaha agar kita dapat kembali berkumpul sebagaimana di dunia, menjadi anak sholihah agar dapat menunggumu di depan pintu Surga dan tak akan masuk sebelum kedua orang tuanya ikut masuk bersamanya.
Ayah...
Maafkan aku yang tidak dapat membahagiakanmu dengan gelar tinggi di dunia sebagaimana seorang anak kebanyakan. Namun suatu saat aku akan membuatmu bangga dengan kado istimewa yang aku persiapkan untukmu di saat semua manusia berkumpul dan tertunduk kaku.
''Yaa Rabb... Kumpulkanlah aku dan keluargaku dalam kenikmatan abadi sebagaimana Engkau mempertemukan dan mengumpulkan kami di dunia di atas nikmat-Mu"
''Yaa Rabb... Kumpulkanlah aku dan keluargaku dalam kenikmatan abadi sebagaimana Engkau mempertemukan dan mengumpulkan kami di dunia di atas nikmat-Mu"
Langganan:
Postingan
(
Atom
)