topbella

Senin, 29 Agustus 2011

Haa? Habis Diculik ???

Kalau judulnya habis diculik, lebay kali y?? Tapi ana belum nemu judul yang pas buat postingan kali ini *confused mode on*

Jadi ceritanya gini, semalam ¤eh maksud ana 2 malam yang lalu, atau 3 malam yang lalu, atau 4 malam yang lalu¤ hmm,, well.. Entahlah ana lupa berapa malam yang lalu. Malam itu lagi-lagi ana ditinggal sendiri di rumah. Semua orang rumah pada ke mesjid. Ana g tau kalau saat itu ana telah ditinggal sendiri di rumah, karena memang selepas shalat maghrib ana telah tergeletak tak sadarkan diri alias telah tertidur pulas. Yah, soalnya ngantug banget maklum lah y sebagai anak sholehah~ amiin ~ ana kan kerja mulu. Bantu ummi buat nyapu, ngepel, nyetrika, masak, temenin anak tetangga main,muroja'ah qur'an, hadits, fiqh, hmm apa lagi y??? Yah pokoknya jadwal ana padat lah * sok sibuk mode on *

Tau-taunya paman dan tante ana datang ke rumah dengan kondisi rumah yang g dikunci. Pas masuk ke rumah, rumah terlihat berantakan, ga ada satu makhlukpun yang terlihat, dan parahnya lagi, pintu-pintu kamar terbuka termaksud kamar ummi. Ketika dibuka, tas berhamburan, kamar g rapi. Ruang bawahpun kosong. Semua tempat kosong! Temaksud kamar ana * katanya *, soalnya pas di buka g ada orangnya juga. 

Gawat !! 

Paman dan tante makin panik. Rumah kosong dan berantakan g seperti biasa, ana juga g ada g seperti biasanya yang selalu setia menjadi penunggu rumah. Tanpa BaBiBu, paman dan tante langsung menuju ke rumah bibi ana yang lokasinya g gitu jauh. Dengan ekspresi yang begitu panik, mereka cerita kalau dirumah sangat berantakan dan tidak ada satu makhlukpun di dalamnya. Akhirnya orang-orang pada panik,semua pada panik. Bibi ana yang orangnya emang * titik titik* mulai berpikir macam-macam. Ummi mulai dihubungi, tapi sayang g dijawab, hp ana g aktiv. Suasana makin panas, semua pada mikir macam-macam. Saat itu jiwa ngawur bibi mulai kembali mencuat kepermukaan, dengan segenap kepanikan yang ada, dengan dialeg khas sultra (muna) bibi cetus berkata " haduh,, dimana mi itu mereka?? Dimanami anakku?? Matimi anakku sudah diculiiiiik !! Bagamanami kasian gayanya waktu di angkat sama penculik??? "

Walah ! Gubrag !!! 

Akhirnya spupu ana segera menelfon kakak yang sedang berada di mesjid. Dengan penuh kepanikan, ia menyuruh kakak agar segera pulang. Tanpa BaBiBu, kakak segera pulang dengan panik dan shok. Gimana g shok coba, adik manisnya g ada di rumah trus rumah berantakan, kan ga biasa bangeet ! Mana ditambah lagi dengan kondisi orang-orang yang pada panik. Sesampainya di rumah, dengan nafas yang tersengal-sengal kakak segera membuka pintu kamarku dan menyalakan lampu. Ternyata eh ternyata ana lagi tertidur pulas. Saat dibangunin, dengan tanpa mengetahui apa yang telah terjadi, ana malah bergumam khas ala orang yang dibangunkan saat sedang tertidur pulas "huuaammm". Hadah ! Untung saja darah tinggi kakak g naik, jadi ana g kena semprot,hihi.

Entahlah mengapa sejak pulang ma'had ana tiba-tiba berubah menjadi putri tidur, pengennya tidur mulu. Sampai-sampai ana betah tidur 15 jam,he * stttt *
Tapi salah mereka juga kan y?? Syapa suruh pintunya kagak dikonci?! Trus, sebelum pergi ana g dibangunin?? * emang udah biasa sih mereka pergi g bangunin ana, soalnya ana tidur mulu * he...

Jadi gini sebenarnya ana itu g dilihat karna make pakaian serba hitam,nah trus kamar ana basicnya gelap dan ditambah ruangan kamar yang gelap gulita karena lampu g dinyalain jadi ana g kelihatan deh. Nah, KENA DEH !!
Jadi bukan ana yang salah kan??


>> Bagi yang susah tidur, pusing-pusing karena tak cukup tidur, insomnia maupun penyakit lain yang berhubungan dengan kurang ataupun susah tidur, tafadhdhol hubungi email ana. Ntar biar ana yang gantiin buat tidur. Tenang aja! Ana 15 jam pun sanggup koq ! Hehe
Read More..

Rabu, 17 Agustus 2011

Kemarin Pake Burdah Dibilang Jalan Mundur,, Sekarang Dibilang Mirip Barbie ???

Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya sih ana dibilang jalan mundur saat mengenakan purdah. Tapi, kalau dibilang Barbie saat berpurdah ??? Hmmm ^_^

Saat itu kami sekeluarga sedang bersilaturrahim ke rumah paman. Sewaktu ana sedang jalan menuju mobil ketika hendak pulang, keponakan tante ana berkata dengan nada kaget dan mimik yang terheran-heran ia berkata kepada saudara spupu ana " Kenapa ada orang yang jalan mundur? Itu siapa pake hitam-hitam? Kayak setan ! "
Mendengar hal itu, saudara sepupu ana ketawa kegelian sambil memberitahukan bahwa itu aku ( note: saudara spupu ana sudah terbiasa dan mengerti dengan wanita berpurdah). Sesampainya dirumah, orang-orang serumah pada ketawa ngakak. Yah gapapalah itung-itung bonus romadhon, kan orang sabar disayang....( titik titik)

Well, next...
Keesokan harinya selepas pulang ta'lim ana datang berkunjung ke rumah paman dan kembali bertemu dengan ponakan tante yang kemarin. Karena g ada ikhwan dan kondisi aman, maka ana membuka purdah seraya tersenyum dan menyapanya dengan ramah. Awalnya ia sempat kaget, namun setelah pudah ana terbuka sepupunya sepupuku *tes IQ* malah cetus berkata " wah, ternyata kakak aslinya kayak Barbie "
Hadah.. Gubrag ! Kemarin dikatain jalan mundur kayak setan ( emang ada setan yang jalan mundur y??) sekarang malah dikatain mirip Barbie. Ah, ada-ada aja. Lagi gombal kali ye??

But, lucu juga lihat orang-orang awwam shock saat bertemu akhwat berpurdah. Namun jangan sampai kita menjadi minder ataupun down tatkala mendengar ocehan mereka. Kita yang telah diberi ilmu dan kemudahan untuk mengamalkannya justru kudu sabar dalam menyikapinya. Yah, mungkin karena itu merupakan first time bagi mereka. Nah, karena mereka g biasa maka harus dibiasakan. Kalau bukan kita yang memulai saat ini, maka kapan akan membudaya dan menjadi biasa?? Dulu, cadar angker banget. Sekarang, biasa aja tuh * kacamata orang awwam*

Jadi teringat seorang ummahat yang merasa kurang PD ( baca: percaya diri) bahkan minder dengan cadarnya. Alhasil, tau kalau disamping rumah ada mesjidpun tidak. Jangankan tau mesjid, meluangkan sedikit waktu untuk bersilaturrahim ke tetangga samping rumahpun tidak. Alasan beliau sih karena malu dan belum siap. Lha, jika terus belum siap, maka kapan siapnya?? Bukankah hidup ini merupakan pilihan? Dan bukankah kita bercadar ataupun berpurdah merupakan pilihan kita sendiri?? Maka kita harus siap dengan segala konsekwensinya. Jika kita saja tidak yakin dengan apa yang kita jalani, bagaimana kita dapat membuat orang lain yakin?? Intinya, hidup ini misteri. Kita tidak selamanya dapat selalu berada dalam lingkungan yang mengerti agama. Kondisi dunia luar yang keras mengharuskan kita untuk berinteraksi dengan orang awwam serta memahami kondisi mereka. Lalu, apakah kita harus menyikapinya dengan mencueki mereka? Atau tak perduli dengan tetangga karena mereka awwam? Atau mengurung diri dikamar saat paman,tante atau kelurga datang karena belum siap menghadapi mereka ???
Hmm,, intinya jangan sampai kita mengabaikan hak-hak orang lain dikarenakan keegoisan ataupun ketidak tahuan kita. Sebab keluarga (dekat ataupun jauh), tetangga dan orang disekitar kitapun memiliki hak atas diri kita yang wajib kita tunaikan terhadap mereka.


Lastly...
>> Jangan sampai kita justru membuat fitnah bagi diri kita sendiri

Sekian dan terimah kasih. Baarokallahu fiikunna ^_^

>> ITU TADI CERITAKU,, CERITAMU???
Read More..

Selasa, 16 Agustus 2011

Belajar Bersyukur

Kita tidak mesti harus memiliki apa yang kita cintai...
Namun kita cukup mencintai apa yang telah kita miliki
Read More..

If U Falling in Love

Kata Ibu....

" Jika engkau sedang jatuh cinta, maka jahuilah orang yang telah membuatmu jatuh cinta sejauh-jauhnya. Buatlah benteng yang tinggi nan kokoh agar ia tak dapat mengetahui perasaanmu yang sesungguhnya kepadanya. Maka janganlah mendekati orang yang telah membuatmu jatuh cinta ! Ambillah tabir yang paling gelap dan tebal agar ia tak dapat menjerumuskanmu ke dalam lembah kemaksiatan. "

Sebuah nasehat bagi siapa saja yang sedang terjatuh kedalam apa yang tidak patut baginya. Sebagai pengingat bahwa fitnah itu menyambar siapa saja yang sedang lemah. Dan semoga bermanfa'at bagi siapa saja yang sedang terhanyut dalam jalinan dan ikatan yang terlarang...
Read More..

Minggu, 14 Agustus 2011

Hidup Anda Merupakan pilihan

Hidup akan selalu menjatuhkan kita. Dalam menjalani hidup, kita pasti akan selalu terjatuh. Namun, kita masih selalu memiliki pilihan. Tergantung kita, apakah ingin bangkit dari keterjatuhan tersebut ataukah tidak
Read More..

Kamis, 11 Agustus 2011

Babak Baru Dari Sebuah Pilihan

Setiap lembaran berikutnya dalam hidup ini merupakan misteri. Saat ini kita demikian, esok bisa jadi justru sebaliknya. Maka berhati-hatilah dalam melangkah. Sebab langkah pada hari ini turut mempengaruhi baik buruknya langkah yang harus ditempuh pada hari esok. Kini aku mulai tersadar, bahwa inilah dampak dari langkah yang telah ditempuh pada lembaran lalu dan bahwa kinilah saatnya menjalani skenario hidup yang sesungguhnya.
Begitu banyak pilihan untuk menetapkan arah langkah yang harus ditempuh. Namun tak akan sulit jika sang pemilih memiliki kerjenihan berpikir dan qalb yang sehat. Akan tetapi jika kejernihan itu telah terkotori dan bahkan tidak ada lagi, maka pilihan sederhanapun akan menjadi dilema yang berkepanjangan. Tak ada yang dapat disalahkan selain diri sendiri. Namun bukan berarti kita kalah. Justru saat itulah ajang pembuktian dimulai. Pembuktian bahwa kita dapat bangkit dari keterpurukan. Pembuktian bahwa kita dapat bertanggung jawab akan langkah yang telah kita pilih pada lembaran lalu. Pembuktian bahwa kita akan menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari pilihan itu,, hingga kita tersadar bahwa betapa bermaknanya sebuah PILIHAN ***

Lalu, inikah khimaks pada skenario yang telah tertulis pada kitab yang mulia ??? Dan akhir dari akibat pilihan yang telah diputuskan pada masa lalu???

Wallahu ta'ala a'lamu bish showaab

***

Dalam hidup pasti akan selalu ada pilihan. Dan berhati-hatilah dengan pilihan, sebab bisa saja ia menjadi sebuah jebakan yang dapat menunjukkan betapa kejamnya dunia.

Read More..

Senin, 08 Agustus 2011

Memories and The 2 Sisters

Teringat Memories and the 2 Sisters. 2 akhwat yang unik, lucu, kadang nyeleneh tapi rame ^^. Yang satu feminim, kelewat hemat, sangat peka, suka IPA, ga pandai melucu 'n' perhitungan minta ampuun. Kalo yang satunya lagi tomboy, boros, masa bodoh, anak IPS sejati (hobinya mendebat orang ^^), rame+humoris abis. Nah kalo yang dua ini udah ngumpul, bawaannya rumah rada heboh, hehe.. Gimana ga heboh coba, keduanya memiliki sifat yang kontras dan tidak mau mengalah.

Kalo udah gayak gini, ujung-ujungnya larinya ke ana. Habis yang feminim yang curhat, eh yang tomboy datang juga buat curhat. Kepala ana kadang puyeng dengar aduhan mereka yang hampir setiap hari. Yang parah kalau disertai tangisan ! weleh weleh ujung-ujungnya justru ana yang pengen nangis saking setres dengar mereka berantam mulu tiap hari. Tapi bukan berarti mereka tidak saling menyayangi ! buktinya waktu libur ramadhan saat pulang ke rumah masing-masing, sebulan ana justru dicuekin padahal mereka itu akrabnya sama ana. Berminggu-minggu nunggu salah seorang dari mereka nelfon, eh ternyata ana g ditelfon k'rna mereka tiap hari asik telfonan berdua. ehm.. benar juga kata pepatah “ jauh di mata dekat di hati ”, ternyata marahan dikala dekat, kangenan dikala jauh.hehe

Dulunya mereka awwam, alhamduulillah -biidznillah- setelah tinggal bersama dan ngumpul di rumah sedikit demi sedikit mau menerima syari'at dan mau berhijab.


Masa-Masa Sekolah Dulu


Alhamdulillah walaupun sekolah Negeri, tapi jilbab panjang dibolehkan bagi seorang muslimah. Malah rata-rata yang berjilbab panjang itu jilbabnya sampai betis atau bawah telapak tangan. Tapi lucunya saudari manisku yang tomboy itu unik...hehehe. gimana ga unik coba,, rok panjangnya g sengaja kejahit kependekan sampai di atas mata kaki (kayak ikhwah gitu), trus diakan tomboy, yah jadi ga bisa gaya feminim lah ya so, makenya tas ransel, sepatunya yang model boot, kaoskakinya kaoskaki catur, wah jalannya cowok abizzz ^^. Saking sebelnya yang feminim lihat yang tomboy, hampir tiap hari setiap perjalanan pulang pasti keduannya adu mulut di jalan,,hmm ana yah cuma geleng kepala aja habis mau gimana lagi. Tapi untungnya, mereka rada hormat dan mendengar jika ana tegur. Asiknya lagi, kita semua seangkatan trus kelasnya beda-beda. Mulai dari kelas unggulan,biasa sampe luar biasa "nakalnya" ^_^. Qadarullah yang tomboy dapat kelas anak-anak 'heng' jadi makin nyeleneh kalo tiba dirumah. hmm yang satu ini temannya laki-laki semua... bayangin akhwat jilbab gede terlihat main sama anak laki-laki trus pake panggilan fren or bro-bro gitulah....  ampuuun daaaaah ^_____^


Tatkala Di Jalan


Hmm ini yang terkadang buat ana hampir pengen nangis kalo jalan sama mereka. Dua-duanya Falentino Rossa,, sampe kalo dibonceng peke motor serasa hijab ana pengen copot saking kencangnya,,wuduh gawat ! Kebetulan ana itu kemana-mana pasti di antar dan keseringan yang antar itu yah mereka.

Tatkala Di Rumah

Wah kalau di rumah, semua aslinya pada keluar. Suatu subuh pas baru bangun tidur tiba-tiba ana dikejutkan oleh si tomboi. Dengan raut wajah cerah dan ceria ia berkata bahwa semalam ada keajadian menajubkan. Tau tidak kejadian menggembirakan sampe membuat mereka itu ga tidur dan berseri-seri semalamam?????? Ternyata eh ternyata mereka riang gembira hanya karena kebetulan malam itu mereka akur, saking senangnya si tomboi ngajak begadang semalaman buat curhat,,, yassalaaaaaam #_#

Kisah yang tak kalah nyeleneh lagi, saat lagi ngumpul di dapur tiba-tiba yang feminim kepanikan karena kehilangan uang. Saking gelisahnya mondar-manir nyari uang, semua jadi ikut nyari. Yang anehnya, ditanya uangnya berapa yang hilang dia malah sibuk sendiri. Ga taunya uangnya keselip disamping gumbang. Huft,,,legah rasanya, tapi yang tomboi lagi boros malah ngomong “ berapakah uang ta yang hilang????” eh yang feminim dengan menjulurkan tangannya yang memegang uang 200 rupiah berkata, “kalau tidak ada ini, tidak jadi uang 100 ribu”. Hehe gubrag!! Ternyata si feminim kepanikan karena uang 200 rupiahnya hilang ??! Lagian emang benar juga kalau uang recehan dikumpulkan bisa jadi banyak juga ^_^. Jadi ingat kalau belanja bareng nyarinya paket hemat plus-plus saking kuatnya menawar penjualnya sampe stres sendiri^^.



Keramehan mereka sehari-hari justru membuat rumah makin berwarna dan menyenangkan, yah walaupun terkadang harus ekstra sabar. Suka dukanya justru malah buat hati tertawa. Terkadang pengen marah lihat tingkah mereka, tapi kadang juga buat tertawa walaupun jiwa itu sebenarnya pengen nangis. Tapi tak ada hal yang indah selain kebersamaan dan kesabaran dalam membimbing mereka kepada al haq. 1 tahun begitu singkat, tapi setidaknya dengan mengumpulkan mereka di rumah, dakwah salaf sudah dapat masuk ke hati-hati mereka, wallahu a’lam. Semoga yang sedikit itu dapat bartahan dalam hati 2 saudari spupuku.

Teruntuk Ke2 Saudariku

Kenangan yang lalu tak akan terulang lagi. Semuanya hanyalah bumbu dari masa belia. Kangen saat ana dijadiin tempat curhat, saat tidak ada lagi privasi diantara kira, saat sepiring bertiga, saat ana dipanggil 'k'yin' , saat kita bersempit-sempit ria dalam 1 tempat tidur, saat tiap sore nemanin anak-anak tetangga main di halaman depan rumah, saat ana sering diganggu jawa, kangen juga saat ana jadi imam eh, ga taunya dibelakang ada makmumnya yang sholat sambil nyandar di tempok lantaran ayatnya kepanjangan ^____^

Hmmm, kejadian-kejadian unik dan lucu yang terjadi di rumah dulu terlalu banyak buat diremaind kembali. Tulisan ini hanya sekedar meremaind aja saat-saat kita di Raha dulu. ‘Afwan tidak ada maksud apapun selain buat penghibur dan biar kita ga lupa akan kebersamaan yang dulu. ^^
 
Semoga kita dapat terus istiqomah dan tsabit di atas al haq. Beberapa hikmah yang dapat kita ambil, bahwa sesuatu yang semakin disukai itu semakin cepat perginya dan bahwa tidak ada kebersamaan yang abadi di dunia malainkan akan ada perpisahan. wallahu a'lam


          
Hidup adalah samudera ilmu tiada bertepi, 
samudera hikmah tiada terputus
Apapun kebaikan yang bisa kita lakukan semasa hidup, 
semoga bisa menciptakan suasana indah saat kepulangan kita nanti...

Selalu ada pengalaman pahit untuk di jadikan pelajaran. 
Sebagaimana selalu ada pengalaman manis 
untuk dijadikan penyemangat perjalanan.

Raha...
Mar 30, '11 4:42 am
Read More..

Sabtu, 06 Agustus 2011

My Brother

Gajah banggain belalai,,
Prof banggain otak,,
Model banggain tampang,,
Bos banggain duit,,

Hmmmm

Aku banggain apa???

Tenagaku kalah ma gajah....
Otakku kaLah ma prof......
Tampang kalah ma model..
Duit kalah ma bos...

So??? Hmmm

Tapi ada yang bisa aku banggain,,,
yaitu:


kakak...


Gajah g punya saudara ikhwah sepertiku....
Kakak juga Lebih berharga dari duit segudang....
Walau adik ga secantik modeL,
kakak tetap mau menerima aku apa adanya sebagai adik...
Aku punya kakak yang selalu mengajarkanku banyak haL yang tidak bisa diajarkan oleh prof...
Kakakku....

Uhibbuka fillah

(www.lebay.com)
hehe ~smile~
Read More..

Antara Aku dan Pemilik Hatiku

Jika saat ini engkau bertanya mengapa aku tidak bersedih??

Maka jawabannya, mengapa aku harus bersedih jika keridhoanNya adalah harapanku?????
Mengapa harus bersedih jika yakin bahwa perjuangan akan berbuah manis ?????
Dan jikalau aku bersedih, apakah aku patut menampakkannya dihadapanmu terlebih lagi dihadapannya ????
Apa yang aku rasakan, janganlah mempertanyakannya lagi !! Cukup aku dan pemilik hatiku yang mengetahuinya. Sebab aku yakin semua akan indah pada waktunya, bi idznillah.

Aku tersenyum bukan berarti tak ada masalah, namun semoga saja senyuman ini dapat sedikit melegahkan hatiku. Tidaklah semua apa yang kita rasakan harus ditampakkan. Itulah yang terbaik agar ia merasa damai disisiku saat ini dan selamanya. Menghiburnya dengan raut wajah keceriaan.. Tidak dengan tangisan !

Maafkan aku, jangan bertanya lagi ! Sekali lagi cukup aku dan Sang Pemilik hatiku yang mengetahui. Yang jelas, inilah caraku untuk membahagiakannya walaupun tidak dengan impiannya yang sesaat namun dengan kebahagiaan abadi hingga beliau dapat tersenyum bangga karena telah melahirkanku di dunia ini.
Wallohu ta'ala a'lam

Sep 29, '10 6:53 AM
Read More..

Jalan Panjangku Meniti JalanMu Part 2

Tentulah semua yang kuraih karena Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Begitu singkat rasanya namun sangat memberikanku pelajaran. Tak ada rasa cukup bagiku, karena masih sangat banyak ilmu yang harus ku timbah. Mulailah kubaca buku-buku bermanhaj salaf, serta mengikuti majelis-majelis ilmu yang ada di kotaku. Begitu tentram rasanya, jiwapun terasa sejuk. ” Inikah yang dinamakan dengan ke khusukhan?? ” Pikirku dikala itu. Akhirnya aku merasakan juga kebahagiaan yang selama ini kucari, perasaan nyaman, tentram dan tentunya rasa bahagia. Ku tau, tak akan banyak orang yang dapat merasakannya.

Sesekali aku merasa ibah pada sahabat-sahabatku dulu. Mengatakan bahwa mereka telah bahagia, padahal pada hakikattnya belumlah mereka mengenal hakikat kebahagaan yang sesungguhnya. Bahagia dan senang memiliki maknah yang jauh berbeda. Orang yang merasa senang, belum tentu ia bahagia, namun orang yang bahagia pastilah ia akan merasa senang dengan kebahagiaannya tersebut. Sedangkan kebahagiaan tidaklah diperoleh bagi pelaku-pelaku maksiat yang jauh dari Robbnya, sebab kebahagiaan itu sangatlah erat hubungannya dengan spritual seseorang. Hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Wallahu Ta’ala A’lam Bish Showab.

Memang benar, ” Tidaklah ada hidup ini kecuali disertai cobaan ”. Begitu merasa mencintai oran-orang di kajianku, menyayangi mereka karena Alloh, tak ingin rasanya diri ini berpisah dari mereka yang banyak membangkitkat semangatku dalam tholabul ’ilmi. Ku yakini saat itu, bahwa merekalah pejuang-pejuang Alloh yang akan membantuku. Namun, beberapa bulan lamanya mengikuti kajian itu, ada banyak hal yang menggangu pikiranku. Entahlah.. tapi aku tak memperdulikannya. Selain mengikuti kajian mereka, aku juga aktif mengikuti kajian-kajian di internet. 

Alhamdulillah lagi-lagi Alloh yang Maha Baik memberiku kemudahan dengan melengkapi hidupku dengan banyak fasilitas dalam menuntut ilmu. Sehingga, di rumah aku dapat mengakses dan mendownload kajan-kajian ahlus sunnah wal jama’ah. Hingga suatu saat, ku dengarkan kajian mengenai Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dan Kemurnian Dakwah As-Salafush Sholih. Sangat jauh beda dengan kajian yang aku ikuti di kotaku. Bingung, pusing, rasanya campur aduk. Tapi aku coba untuk tidak memperdulikannya, bagiku yang terpenting adalah ilmunya. Lembaran-lembaran waktu tak terasa berganti begitu cepat. Pukul 04.00 sudah, waktunya aku ke tempat kajianku untuk menuntut ilmu. Hari itu memang ada pertemuan, sehingga kajiannya waktu itu dipindahkan ke tempat serketariat. Seperti biasa, ku minta bantuan kakakku untuk mengantarkanku. Sungguh berat rasanya mengajaknya, begitu banyak alasan tak masuk akal dilontarkannya, mulai dari pusinglah, sakit kepalalah, hingga mencari-cari kesalahanku. Sungguh hal ini sangat kontraks dengan sikap sebelumnya padaku. Mulailah lagi aku dibuat bingung olehnya. Namun melihat adiknya yang mulai meneteskan air mata, mulailah ia mengiakan walaupun dengan raut wajah yang masam, tak bergairah. Aku memang mengeluarkan air mata saat itu, sebab ilmu bagiku adalah harta terbesar, akan sangat menyesal rasanya ketika aku ketinggalan dalam meperolehnya. Sunggug tak ada lagi hasrat keduniaan yang ingin kucapai, terkecuali ridho Alloh untukku.
Oleh sebab itu pula aku merupakan salah satu kader yang paling dicintai oleh murobbiku waktu itu. Berkali-kali mereka memujiku di depan para kader yang lain dikarenakan hasratku yang begitu kuat dalam menuntut ilmu di usiaku yang masih sangat muda. Apalagi keputusanku dalam menggunakan jilbab yang syr’i walaupun ditentang oleh banyak orang. Mereka menyayangkan tubuhku tak kan terlihat sedikitpun dan tertutup oleh kain panjang terhampar. Namun itulah keputusan yang telah bulat ku ambil. Benar-benar tak ingin menyia-nyiakan kembali hidup yang tersisa, hidayah yang selama ini ku lalui begitu saja padahal ia telah ada di depanku. Tak ingin terjatuh kembali. Semoga saja.......

Begitu aktif dalam organisasi keagamaanku, membuat kakakku semakin khawatir, mulailah ia mengajakku berbicara saat itu. Tak mengingat pasti text kalimatnya, namun pada intinya ia melarangku untuk mengikuti kajian yang aku ikuti. Tentu aku bingung, ada apa?? Tidakkah kakakku berbahagia dengan keseriusannku dalam mentuntut ilmu agama yang dulunya aku abaikan??? Tidakkah seharusnya ia turut merasakan kebahagiaan yang ku alami ?????
Semuanya bagaikan dilema, tiba-tiba mendapat tentangan dari kakak sendiri. Awalnya ia tidaklah memberikan alasan apapun sehingga membuatku begitu sangat risau. Tak ku perdulikan awalnya ku anggap itu sebagai cobaanku dalam menuntut ilmu. Secara diam-diam, ku hadiri majelis yang biasa ku ikuti tanpa diantar oleh kakak. Kurenungi di pojok aula, sambil menunggu murobi kami, mengapa kakakku melarangku mengikutinya? Mereka baik, bermanhaj salaf, sebahagian dari buku-bukunya pada saat itu juga karangan-karangan ulama as-salaf ( Syaik Muhammad Nashirudin Al- Albani, Muhammad bin Abdul Wahhab ). Ketika majelis mulai di buka, kusimak kata per kata yang dilontarkan oleh sang murobi, mulailah aku merenungi apa yang salah dengannya? Wallah a’lam. Pikiranku ngawur namun kucoba untuk menepisnya sebisa mungkin. Saat itu aku pulang kerumah dalam keadaan benar-benar bingung, tak ada lain do’a yang kupanjatkan saat sholat-sholatku selain agar Alloh meluruskan jalanku dan menunjukkanku agamanya yang haq. Hingga suatu saat aku berbagi pegalamanku ini dengan seorang teman yang ku kenal dari sebuah jejaring sosial. Ternyata ia sama dengan kakakku, menasehatiku untuk berlepas diri dari organisasi islam yang menaungiku. Tak banyak hal yang dipaparkannya, namun ia hanya memberiku sebuah situs salafy untuk menjawab kegalauanku, serta keragu-raguanku belakangan itu. Lalu berkata : ” Cobalah anti baca dulu, fahami baik-baik semoga Alloh memperlihatkan dengan seterang-terangnya mana yang haq dan yang bathil ”. Demikianlah ia berkata padaku. Lalu menjelaskan sedikit demi sedikit apa yang diketahuinya lalu berkata lagi ” Jika ragu, tanyakanlah kepada ustadz, semoga Alloh merahmatimu”. Jawaban yang tentunya tidaklah menjawab tuntas pertanyaaku namun agak sedikit melegakkan. 

Malam itu, selepas sholat isya’ dan bedo’a dengan penuh harapan mulailah ku buka alamat web yang dimaksudkannya (http//:almakassari.com) Tepat, pas dihalaman awal, terpampang judul besar yang menyangkut kajian yang ku ikuti selama ini. Mulailah ku simak kata per kata, lembar-per lembar. Sontak rasa kaget dari dalam diriku. Jujur, saat itu aku memang masih sangatlah awam, belum mengetahui kemurnian dakwah as-salafus sholeh serta aqidah ahlus sunnah wal jama’ah yang haq. Tak puas membaca di web, langsung ku prin saja tulisan-tulisan itu. Hmmm bagaimana tidak, halamannya cukup banyak juga jadi ku putuskan untuk mengopynya lalu ku prin. Di dalam kamarku yang tak begitu luas, mulailah ku pahami tiap makna yang terkandung. Banyak hal yang saat itu mengejutkanku. Sulit untuk ku percaya, tapi itulah yang terjadi. Tak hanya itu pula, alhamdulillah Alloh Sbhanahu Wa Ta'ala memberiku penerangan lain. Keesokan harinya aku bertemu dengan seorang musafir yang kebetulan merupakan kerabat dekat keluargaku. Lama berbicara, akhirnya ku tanyakan kepadanya mengenai apakah itu hizbiyyun?? Dan apakah selama ini aku telah terpelosok masuk kedalam lingkaran itu???? Lalu mulailah ia menjawabnya dengan sangat terperinci dengan sedetail mungkin. ”
Haa ????,,, benarkah orang ini?? Benarkah apa yang dikatakannya?Apa yang ia katakan sama dengan apa yang selama ini ustadz-ustadz salafy katakan dan menasehatiku. Jadi, apakah selama ini aku termaksud di dalamnya? Memisahkan diri bersama organisasi/ yayasan yang kunaungi? Apa maksud dari semua ini? ” Tak banyak kata yang terucap dari lisan yang sedari tadi terasa kaku. Hanya bisa membengong sambil menyimak pemaparannya. Lalu berkatalah ia lagi setelah menjelaskan pula asal penamaan ahlus sunnah wal jama’ah ” ahlus sunnah wal jama’ah mengambil pemahaman dari generasinya yang pertama. Bukanlah dari kelompok-kelompok bid’ah. Ahlus sunnah, tidaklah menisabkan diri pada organisasi-organisasi apapun, tidak pula pada yayasan dan kelompok apapun serta tidak pula berdakwah dengan membawa nama organisasi atau kelompoknya kecuali mereka semata-mata menisabkan diri hanya pada as-salafush sholih.” Wallahu a’lam Masih terdiam dalam keterkejutanku, namun cukup melegakkan hati. Banyak pemaparan darinya yang boleh dikatakan menjawab tuntas keragu-raguanku selama ini – Semoga Alloh merahmati beliau – 

Setelah pulang ke rumah, sambil menunggu waktu sholat tak henti-hentinya ku berdo’a kepada Alloh untuk menunjukkan kepadaku manakah jalan yang haq yang harus ku lalui. Berharap akan ada penerangan lain setelah itu. Tak ada lain, namun sebisa mungkin kulakukan untuk hanya berpegang pada Al-Qur’an dan Assunnah. Tak ikut dalam suatu golongan, tak terikat sebagai seorang kader apapun dalam dakwah islam apapun. Namun mencoba untuk berdiri dan hanya berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman as-salafush sholeh serta menjahui pendapat baru yang mengikuti logika dan perasaan.
Hingga saat ini masih sangat banyak yang bertanya, mengapa aku keluar dari tarbiyah mereka,, menanyakan apa pendapatku mengenai lembaga mereka,kajian dan organisasinya. Saat itu aku hanya bisa terdiam begitu pula saat ini. Ku yakin mereka memiliki jawabannya sendiri dan tak ada gunanya apa yang akan ku katakan karena ku tau, mereka begitu cinta dan terikat dengan kegiatan tarbiyah itu, begitu pula aku dulunya. Merasakan menemukan teman sejalan dan itulah teman yang sesungguhnya. Yaitu orang-orang yang deberikan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala kearah kebaikan dalam tholabul ilmi. Akan tetapi wahai saudaraku,,, sebelum mempelajari apakah yang kita ikuti itu adalah suatu kebenaran, maka kenalilah dulu apakah itu kebenaran yang hakiki, apakah itu dan bagaimanakah kemurnian dakwah as-salafush sholeh. Sesungguhnya jalan termulus bagi para pejuang Alloh yaitu jalan yang sukar lagi penuh bebatuan,,
Wallahu Ta'ala A’lam Bish Showab....
” Yaa Robbi, apabila aku berada di jalan yang benar ( jalannya as-salaf ) maka ku mohon dengan penuh kerendahanku, berilah aku keistiqomahan agar tetap tegar di jalanku ini. Aku akan siap melewatinya walaupun itu begitu sukar untuk ku lalui. Namun apabila jalanku ini adalah sesat, maka ku mohon yaa Robb dengan segala kebodohanku,,, tuntunlah aku dengan segalah kebaikan dan kelemah-lembutanMu ke jalan yang haq, jalannya As-salaf, sebelum Engkau menghentikan nafasku di dunia ini” Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta'ala memberikan petunjuk bagi hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa

Read More..

About Me

Foto Saya
Akhwat's Note
Just an ordinary girl...
Lihat profil lengkapku